Khotbah Topikal

Contoh Khotbah Topikal
Khotbah Topikal: Teksnya di dalam atau diluar Alkitab

Apa Itu Khotbah Topikal?

Khotbah Topikal adalah suatu khotbah yang bagian-bagian utamanya diambil dari topiknya atau pokoknya, lepas dari teks. Atau didasarkan dan berkisar pada sebuah pokok yang diambil dari dalam atau luar Alkitab, misalnya : mengenai dosa, sorga, musibah kelaparan, bahaya ganja bagi remaja, dan lain-lain.
Khotbah yang dibangun dengan garis besarnya berdasarkan sebuah topik.

Cara Membuat Khotbah Topikal:


Buatlah judul satu topik dalam sebuah kalimat pendek. Contoh: Menguasai Diri
Buatlah pokok besar untuk menguraikan judul topik tersebut. Ide pokok besar bisa dari penjelasan topik, bisa juga dengan menjawab pertanyaan.

Isilah pokok besar dengan ayat pendukung. Ayat dukungan harus sesuai isi pokok besar.
Berilah isian dalam setiap pokok besar. Untuk menjelaskan pokok besar bisa diisi dengan uraian, tafsiran, ilustrasi, penerapan.

Buatlah pendahuluan dan penutup. Membuat pendahuluan dan penutup sesingkat mungkin, tetapi menarik.

Contoh Khotbah Topikal 1 

Topik : Menguasai diri
Ayat emas : “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang
menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota” (Amsal 16:32)

Pendahuluan
Di antara sembilan buah Roh, salah satu di antaranya adalah menguasai diri. Menguasai diri artinya kemampuan mengontrol, mengatur, mengendalikan diri sendiri.

Apa Maksud Menguasai Diri?

Menguasai diri dari keinginan hawa nafsu (1 Korintus 7:9)
Menguasai diri dari karakter atau watak pribadi (Titus 1:8, 2:6)
Menguasai diri dalam segala hal ( 2 Timotius 4:5; Titus 2:6)
Menguasai diri dalam: makan, tidur, bekerja, berkata, di jalan, kelimpahan, kekurangan, dan lain-lain.

Menguasai Diri Untuk Apa?

Menguasai diri supaya bisa berdoa (1 Petrus 4:7)
Menguasai diri demi kepentingan bersama (2 Korintus 5:13)
Menguasai diri menurut ukuran iman (Roma 12:3).
Menguasai diri karena suara hati nurani (Roma 13:5)
Menguasai diri karena ada mahkota (1 Korintus 9:25)

Ilustrasi contoh buruk: Kain tidak bisa menguasai diri, sehingga membunuh adiknya sendiri (Habel). Saul tidak bisa menguasai diri, sehingga sebagai seorang raja, memburu anak menantunya (Daud) seperti memburu anjing, atau melenyapkan kutu? (1 Samuel 24:15)

Apa Gambaran Orang Yang Bisa Menguasai Diri?

Menguasai diri seperti pahlawan (Amsal 16:32, 25:28)
Menguasai diri seperti olahragawan (1 Korintus 9:25)
Menguasai diri seperti nahkoda (Yakobus 3:4)
Menguasai diri seperti pawang (Yakobus 3:8)

Ilustrasi: Dalam mobil, terdapat pedal gas dan pedal rem. Seorang pengemudi harus bisa menguasai diri, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan pedal gas dan pedal rem tersebut, sehingga memperlancar perjalanan.

Kesimpulan:
Kedewasaan perilaku seseorang dapat dilihat taktala ia bisa menguasai diri. Ia seperti pahlawan (Amsal 16:32), bukan seperti tembok yang mau roboh (Amsal 25:28). Dan, bagi mereka yang dapat menguasai diri, tersedia mahkota (1 Korintus 9:25)

Contoh Khotbah Topikal 2

Tema : Kamu adalah garam dunia
Ayat emas : Kamu adalah garam dunia . Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang (Matius 5:13)

Pendahuluan
Menjadi garam bukan sebuah perintah, bukan sebuah pilihan, melainkan sebuah ketetapan (kodrat baru) bagi orang percaya. Tidak ada perintah: Jadilah garam dunia. Tidak ada pertanyaan: Maukah jadi garam dunia? Yang ada adalah pernyataan: Kamu adalah garam dunia.

Menjadi Garam Adalah Kodrat Murid Kristus
“Kamu adalah garam dunia” (Matius 5:13)
Dua macam garam:

Garam Laut Mati
Luas Laut Mati 85×16 kilometer, dalamnya 491 meter. Disebut Laut Mati karena hanya menerima aliran air, tanpa mengalirkan ke tempat lain. Airnya berasa pahit atau asin.

Lingkungan Laut Mati yang membahayakan kehidupan dipandang sebagai kutukan dan melambangkan kesunyian maupun kerusakan. Sering disebut dengan nama Laut Asin (Bilangan 34:12).

Namun, banyaknya plankton menjadikan kadar garam di laut mati enam kali lebih baik dibanding Danau Galilea. Untuk membuat garam, air itu tidak perlu diberi campuran.

Garam Danau Galilea
Luas Danau Galilea 21×11 kilometer. Banyak ikan, dan sebagian besar murid berasal dari daerah ini. Namun airnya tawar, dan mengandung kadar garam sangat kecil, sehingga pembuatan garam sering dicampur dengan tepung. Dan, jika kadar garamnya habis, yang tinggal adalah tepungnya (hilang asinnya).

Menjadi Garam Harus Berfungsi
”Kamu adalah garam dunia” (Matius 5:13). Untuk berfungsi garam harus, ditabur, dilebur, dihanyutkan:

Sebagai bumbu masakan (Ayub 6:6)
Sebagai tanda perjanjian (Bilangan 18:19; 2 Tawarikh 13:5)
Sebagai pelengkap persembahan (Imamat 2:13)
Sebagai pupuk tanah (Lukas 14:34, 35)
Sebagai pelarut kotoran dalam air 2 Raja-raja 2:21)
Mensterilkan tali pusar bayi (Yehezkiel 16:4)
Fungsi Lainnya: Mengawetkan, membersihkan atau menyegarkan sayuran, mengusir ular.

Garam Bisa Menjadi Tawar
“Jika garam itu menjadi tawar” (Matius 5:13). Garam campuran bisa hilang asinnya. Atau kalau kena panas atau angin akan luntur asinnya. Hasilnya? Tidak ada gunanya! Selain diinjak-injak orang. Garam yang hilang fungsinya, tidak ada gunanya sama sekali.

Penerapan 

Sebagai murid Yesus, kita digambarkan sesuai kebutuhan lingkungan. Kita adalah garam, kita adalah terang. Prinsipnya, kita harus memengarui lingkungan, bukan dipengaruhi lingkungan, sebab kita adalah manusia baru. “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17)

Sumber:
Judul Buku: “khotbah itu indah khotbah itu mudah”
Penulis: Thomas Eny Marsudi
Penerbit: Gloria Grafika 2010
Halaman:278-286

Posting Komentar untuk "Khotbah Topikal"