Perbedaan Empat Injil: Matius, Markus, Lukas Dan Yohanes
Injil Matius (Injil Kerajaan)
Tokoh Yesus: Raja Israel, "Anak Daud" dengan silsilah RajaniPembaca: Yahudi (Mesias bagi umat-Nya)
Kata Kunci: Kerajaan Surga (lebih dari 33 kali)
Tema Utama: Taurat dan janji (Otoritas Reinterpretasi)
Simbolik: Singa dari Yehuda
Penulis: Rasul Matius tahun 68 Masehi
Injil Matius merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus selama pelayanan-Nya di Galilea dan mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan 33 kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
Matius menekankan standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (pasal 5-7; Mat 5:1-7:29);
kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari ( Mat 16:18; Mat 18:17).
Injil Markus (Injil Kehambaan)
Tokoh Yesus: Hamba Tuhan (tanpa silsilah)Pembaca: Romawi ("modius", cencus, speculator, centurio)
Kata Kunci: Segera (euthys, eutheos=43 kali)
Tema Utama: Pelayanan (melayani dan memberikan nyawa-Nya)
Simbolik: Lembu
Penulis: Yohanes Markus tahun 65 Masehi
Injil Markus penuh kegiatan, yang lebih menekankan apa yang dilakukan Yesus daripada apa yang diajarkan oleh-Nya (Markus mencantumkan 18 mukjizat Yesus dan hanya empat perumpamaan-Nya);
Injil ini khususnya untuk orang Romawi, serta menjelaskan adat-istiadat Yahudi, meniadakan semua daftar keturunan Yahudi dan kisah kelahiran, penggunaan istilah Latin dan menerjemahkan kata-kata dalam bahasa Aram;
Injil ini bernada mendesak, dimulai dengan tiba-tiba dan bergerak dengan cepat dari episode yang satu kepada episode yang lain, dengan menggunakan 43 kali kata keterangan Yunani yang diterjemahkan dengan "seketika itu juga"/segera.
Injil ini ditulis dengan hidup, seraya menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus dengan ringkas dan tepat, dengan gamblang dan dengan keahlian dari seorang pujangga.
Injil Lukas (Injil Kemanusiaan)
Tokoh Yesus: Anak Manusia (Silsilah dari Adam)Pembaca: Yunani ("katecheo"=maklumat resmi)
Kata Kunci: "Anak Manusia"
Tema Utama: Kasih karunia dan persekutuan
Simbolik: Manusia
Penulis: Tabib Lukas tahun 70 Masehi
Injil Lukas adalah yang terlengkap catatannya mengenai peristiwa di dalam kehidupan Yesus sejak menjelang kelahiran sampai kenaikan-Nya, dan juga kitab yang terpanjang dalam PB.
Kitab ini mempunyai kesusastraan terbaik dari semua Injil, menunjukkan gaya penulisan dan isi yang luar biasa, kosa kata kaya dan penguasaan bahasa Yunani yang baik sekali.
Lukas menekankan cakupan universal dari Injil - bahwa Yesus datang untuk membawa keselamatan bagi semua orang, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi.
Perhatian Yesus terhadap orang yang serba kekurangan ditekankan, termasuk para wanita, anak-anak, orang miskin, dan kelompok yang dianggap sampah masyarakat;
Injil Lukas menekankan kehidupan doa Yesus dan pengajaran-Nya mengenai doa.
Gelar yang terutama untuk Yesus dalam kitab ini adalah "Anak Manusia".
Tanggapan sukacita menandai mereka yang menerima Yesus dan berita-Nya.
Roh Kudus diberikan peranan terpenting dalam kehidupan Yesus dan umat-Nya (mis. Luk 1:15,41,67; Luk 2:25-27; Luk 4:1, 14, 18; Luk 10:21; Luk 12:12; Luk 24:49).
Injil Yohanes (Injil Keilahian)
Tokoh Yesus: Anak Allah (Masa pra-eksistensi)Pembaca: Seluruh manusia (Kasih Karunia Allah)
Kata Kunci: Percaya (Pistis=98 kali)
Tema Utama: Tanda supaya percaya dan memperoleh hidup
Simbolik: Rajawali
Penulis: Rasul Yohanes tahun 90 Masehi
Injil Yohanes adalah Injil Keilahian Yesus sebagai "Anak Allah". Dari prolog Yohanes dengan pernyataan yang luar biasa, "kita telah melihat kemuliaan-Nya" (Yoh 1:14) sampai akhirnya dengan pengakuan Tomas, "Ya Tuhanku dan Allahku" (Yoh 20:28), Yesus adalah Putra Allah yang menjadi manusia.
Kata "percaya" yang dipakai sebanyak 98 kali adalah sama dengan menerima Kristus (Yoh 1:12) dan meliputi tanggapan hati (bukan saja mental) yang menghasilkan suatu komitmen dari seluruh kehidupan kepada Dia.
"Hidup kekal" adalah konsep kunci dari Yohanes. Konsep ini bukan hanya menunjuk kepada suatu keberadaan tanpa akhir, tetapi lebih mengarah kepada perubahan mutu kehidupan yang datang melalui persatuan dengan Kristus. Hal ini mengakibatkan baik kebebasan dari perbudakan dosa dan setan-setan maupun pengenalan dan persekutuan yang makin bertumbuh dengan Allah.
Pertemuan pribadi dengan Yesus diutamakan dalam Injil ini (tidak kurang dari 27).
Pelayanan Roh Kudus memungkinkan orang percaya mengalami kehidupan dan kuasa Yesus secara terus-menerus setelah kematian dan kebangkitan Kristus.
Injil ini menekankan "kebenaran" -- Yesus adalah kebenaran, Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, dan Firman Allah adalah kebenaran. Kebenaran membebaskan orang (Yoh 8:32), menyucikan mereka (Yoh 15:3) serta berlawanan dengan kegiatan dan sifat Iblis (Yoh 8:44-47,51).
Angka tujuh sangat menonjol: tujuh tanda, tujuh ajaran, dan tujuh pernyataan "Aku adalah" menegaskan siapa Yesus itu (bd. menonjolnya angka tujuh di dalam kitab Wahyu oleh penulis yang sama).
Kata-kata dan konsep lainnya yang utama dari Yohanes adalah: "firman", "terang", "daging", "kasih", "kesaksian", "tahu", "kegelapan", dan "dunia".
Posting Komentar untuk "Perbedaan Empat Injil: Matius, Markus, Lukas Dan Yohanes"