Penjelasan Kitab 1 Tesalonika 2-5
Observasi surat 1 Tesalonika 2:1-20Tokoh/orang-orang dan tempat yang di sebutkan dalam pasal 2:
1. Sudara-saudara di Tesalonika (1)
2. Filipi (2)
3. Allah kita (2)
4. Injil Allah (2)
5. Manusia (4)
6. Rasul -rasul Kristus (6)
7. Seorang ibu (7)
8. Pengasuh (7)
9. Perawat anak (7)
10. Bapa terhadap anak-anaknya (11)
11. Kerajaan (12)
12. Jemaat -jemaat Allah di Yudea (14)
13. Kristus Yesus (14)
14. orang-orang Yahudi (14)
15. Tuhan Yesus (15)
16. Para nabi (15)
17. bangsa-bangsa lain (16)
18. Paulus (18)
19. Iblis (18)
20. Yesus, Tuhan kita (19)
Tema-tema kunci dalam pasal 2:
1. Injil (ayat 2, 4, 8, 9)
2. Pelayan sejati
· Seorang ibu yang mengasuh, merawat dengan lemah lembut (7)
· Pekerja yang tekun (9)
· Ayah/bapak yang menguatkan hati (11)
Survey
Paulus mengutarakan maksud kedatangannya bahwa hanya untuk menyampaikan kabar sukacita yaitu pesan injil kepada orang-orang Tesalonika meskipun dalam penganiayaan yang berat (ayat 1, 2)
Paulus menempatkan dasar pelayanan dan pemberitaannya hanya berpusat pada apa yang dia terima dari Kristus dengan segala kemurnian hati dan motifasi bahwa Tuhan yang telah memilih dan mengutus (3-6)
Lebih lanjut dia menjelaskan karya Yesus untuk menyelamatkan manusia seperti apa yang telah dia lakukan yaitu bertindak seperti Yesus yang mengasihi menjadi hamba dalam melayani (7-11)
Penegasan Paulus kepada mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah karena Anugrah keselamatan telah diberikan secara gratis dan diharapkan untuk mempertahankannya sampai pada kekekalan (12)
Kegembiraan Paulus bahwa anugerah itu telah dirasakan dan harapannya adalah tetap hidup dalam damai sejahtera yang telah dianugerahkan dan terus menerus dikerjakan walaupun ada penganiayaan dari orang-orang Yahudi bahkan Iblispun berusaha mencegah pemberitaan Injil. Meskipun demikian Paulus berkata dampak dari kabar baik itu adalah kemuliaan dan sukacita terbesar.(13-20)
Observasi Surat 1 Tesalonika 3:1-13
Tokoh/orang-orang dan tempat yang di sebutkan dalam pasal 3:
1. Atena (1)
2. Timotius (2)
3. Allah (2)
4. Injil Kristus (2)
5. Si penggoda (5)
6. Tuhan (8)
7. Bapa Kita (11)
8. Yesus (11)
9. Orang kudus (13)
Tema-tema kunci dalam pasal 3:
1. Persaudaraan di dalam melayani (1-10)
2. Penyucian/pengudusan (11-13)
Survey
Kerinduan, semangat dan ikatan persaudaraan dalam pelayanan sangat dalam dan menyentuh Paulus sampai dia harus mengutus Timotius untuk memastikan dan meyakinkan bahwa mereka tetap di dalam iman dan kasih dan tidak terpengaruh dengan penganiayaan dan kesusahan apapun (1-5)
Sukacita Paulus untuk berjumpa muka dengan muka dan kembali dipersatukan dan dimurnika/dikuduskan di dalam kasih bersama-sama dengan mereka dan semua orang kudus sambil menanti kedatangan Kristus (6-13)
Observasi 1 Tesalonika 4:1-18
Apa maksud Paulus memakai kalimat peralihan “akhirnya”dalam kalimat pembuka di pasal 4?
Mengapa harus dilakukan lebih sungguh-sungguh?(1)
Kehidupan dalam iman pengharapan dan kasih itu bersifat dinamis dan terus menerus.maka Paulus menasihatkan untuk melakukannya dengan lebih giat lagi...
Sebagai bukti atas kehawatiran Paulus terhadap mereka yang cenderung pada kejatuhan dan godaan si penggoda
Bagaimana gambaran ayat 4?
Dalam ayat 3 Paulus membahas tentang percabulan yang dikaitkan dengan kehendak Allah. Jadi percabulan bukan sekedar masalah budaya. Ada jemaat di Tesalonika yang memiliki suami bukan orang percaya sehingga budaya memungkinkan pola pikir yang salah bisa masuk ke dalam hidup orang percaya.
Di sisi lain, percabulan sangat subur berkembang di Tesalonika karena mereka bisa melakukan dengan bebas percabulan yang disetujui oleh budaya. Orang-orang di sekitar jemaat di Tesalonika biasa mengambil istri lebih dari 1 orang. Di sini Paulus juga mempertentangkan antara budaya manusia yang bobrok dengan kesetiaan Illahi. Jadi percabulan pada waktu itu menjadi momok yang besar tetapi budaya tidak mengutuknya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang biasa. Jemaat di Tesalonika kalau tidak waspada akan ada kemungkinan tercebur dalam budaya yang salah.
Percabulan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah (ayat 5). Jadi percabulan adalah suatu kehidupan yang memisahkan antara orang yang mengenal Allah dan yang tidak mengenal Allah.
Apa yang dikatakan ayat 9-10?
Berdasarkan penelusuran dari 2Korintus 8:5 dimana jemaat Makedonia sering melakukan pelayanan kasih, beberapa penafsir mengatakan bahwa orang-orang Makedonia ini seringkali menjadikan hidup mereka sebagai saluran berkat karena memang mereka lebih kaya, mereka sering mendukung hamba-hamba Tuhan dan jemaat-jemaat tertentu dalam jemaat yang lain.
Kasih yang dilakukan oleh jemaat di Tesalonika ini juga menjadi teladan bagi jemaat di sekitarnya. Dalam konteks apakah semakin berkenan kepada Allah, Paulus sekali lagi ingin melihat kualitas kasih dari jemaat di Tesalonika lebih dari waktu-waktu sebelumnya, kasih yang semakin dimurnikan dan dipertajam menuju kualitas kasih yang semakin baik.
Ada beberapa jemaat di Tesalonika cenderung malas dan hidup bergantung pada orang lain. Mereka tidak mau mengerjakan sesuatu dengan tangannya sendiri. Di Tesalonika pada zaman itu ada budaya yang menganggap orang yang bekerja dengan tangan sendiri adalah mengerjakan pekerjaan budak. Paulus sebagai seorang Hamba Tuhan memberikan teladan hidup dengan bekerja sedemikian rupa sehingga dia tidak menjadi batu sandungan.
Frasa ini menunjuk kepada orang percaya yang telah mati dan jiwanya sudah masuk sorga. Ini tidak berarti bahwa orang mati itu tidak sadar, semacam dalam keadaan tertidur jiwanya (filipi 1:21)
Jemaat Tesalonika tidak paham bagaimana kebangkitan orang Kristen yang sudah mati berhubungan dengan pengangkatan orang Kristen yang hidup pada kedatangan Kristus
Rupanya mereka berpikir bahwa orang yang sudah mati sebelum Kristus datang kembali untuk gereja (ayat 1Tes 4:16-17) tidak akan dibangkitkan sehingga saat lebih kemudian. Paulus mengatakan bahwa orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Tuhan kembali untuk mereka yang setia dalam gereja-Nya
Bagaimana akhir dari pasal 4 yang digambarkan dalam ayat 18?
Paulus membangkitkan harapan jemaat Tesalonika, bukan dengan memberitahukan mereka untuk siap mati syahid selama periode "hari Tuhan" (1Tes 5:2-10), yaitu kesengsaraan besar (pasal Wahy 6:1-19:21), tetapi dengan menjelaskan tentang keangkatan gereja (ayat 1Tes 4:14-17; 1Kor 15:51-58;
1. Sudara-saudara di Tesalonika (1)
2. Filipi (2)
3. Allah kita (2)
4. Injil Allah (2)
5. Manusia (4)
6. Rasul -rasul Kristus (6)
7. Seorang ibu (7)
8. Pengasuh (7)
9. Perawat anak (7)
10. Bapa terhadap anak-anaknya (11)
11. Kerajaan (12)
12. Jemaat -jemaat Allah di Yudea (14)
13. Kristus Yesus (14)
14. orang-orang Yahudi (14)
15. Tuhan Yesus (15)
16. Para nabi (15)
17. bangsa-bangsa lain (16)
18. Paulus (18)
19. Iblis (18)
20. Yesus, Tuhan kita (19)
Tema-tema kunci dalam pasal 2:
1. Injil (ayat 2, 4, 8, 9)
2. Pelayan sejati
· Seorang ibu yang mengasuh, merawat dengan lemah lembut (7)
· Pekerja yang tekun (9)
· Ayah/bapak yang menguatkan hati (11)
Survey
Paulus mengutarakan maksud kedatangannya bahwa hanya untuk menyampaikan kabar sukacita yaitu pesan injil kepada orang-orang Tesalonika meskipun dalam penganiayaan yang berat (ayat 1, 2)
Paulus menempatkan dasar pelayanan dan pemberitaannya hanya berpusat pada apa yang dia terima dari Kristus dengan segala kemurnian hati dan motifasi bahwa Tuhan yang telah memilih dan mengutus (3-6)
Lebih lanjut dia menjelaskan karya Yesus untuk menyelamatkan manusia seperti apa yang telah dia lakukan yaitu bertindak seperti Yesus yang mengasihi menjadi hamba dalam melayani (7-11)
Penegasan Paulus kepada mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah karena Anugrah keselamatan telah diberikan secara gratis dan diharapkan untuk mempertahankannya sampai pada kekekalan (12)
Kegembiraan Paulus bahwa anugerah itu telah dirasakan dan harapannya adalah tetap hidup dalam damai sejahtera yang telah dianugerahkan dan terus menerus dikerjakan walaupun ada penganiayaan dari orang-orang Yahudi bahkan Iblispun berusaha mencegah pemberitaan Injil. Meskipun demikian Paulus berkata dampak dari kabar baik itu adalah kemuliaan dan sukacita terbesar.(13-20)
Observasi Surat 1 Tesalonika 3:1-13
Tokoh/orang-orang dan tempat yang di sebutkan dalam pasal 3:
1. Atena (1)
2. Timotius (2)
3. Allah (2)
4. Injil Kristus (2)
5. Si penggoda (5)
6. Tuhan (8)
7. Bapa Kita (11)
8. Yesus (11)
9. Orang kudus (13)
Tema-tema kunci dalam pasal 3:
1. Persaudaraan di dalam melayani (1-10)
2. Penyucian/pengudusan (11-13)
Survey
Kerinduan, semangat dan ikatan persaudaraan dalam pelayanan sangat dalam dan menyentuh Paulus sampai dia harus mengutus Timotius untuk memastikan dan meyakinkan bahwa mereka tetap di dalam iman dan kasih dan tidak terpengaruh dengan penganiayaan dan kesusahan apapun (1-5)
Sukacita Paulus untuk berjumpa muka dengan muka dan kembali dipersatukan dan dimurnika/dikuduskan di dalam kasih bersama-sama dengan mereka dan semua orang kudus sambil menanti kedatangan Kristus (6-13)
Observasi 1 Tesalonika 4:1-18
Apa maksud Paulus memakai kalimat peralihan “akhirnya”dalam kalimat pembuka di pasal 4?
Untuk memberi kesan bahwa akhir dari surat dan tulisannya sudah dekat atau sebagai sebuah penegasan.
Apa maksud Paulus memakai istilah menasihati didalam Tuhan Yesus?
Memberi gambaran hubungan mereka yang sangat erat. 1Tes 2:11; dia menempatkan dirinya sebagai Bapa bagi anak-anak rohaninya . didalam pasal 3:2 juga ia mengutus timotius untuk menasihati mereka sebagai seorang utusan Paulus. Dan pada ayat 1 ini dia menempatkan diri sebagai rasul Kristus yang diutus kepada mereka
Memberi gambaran hubungan mereka yang sangat erat. 1Tes 2:11; dia menempatkan dirinya sebagai Bapa bagi anak-anak rohaninya . didalam pasal 3:2 juga ia mengutus timotius untuk menasihati mereka sebagai seorang utusan Paulus. Dan pada ayat 1 ini dia menempatkan diri sebagai rasul Kristus yang diutus kepada mereka
Apa maksud Paulus memakai kata hidup ?
Menggambarkan sebuah kegiatan yang sedang dan terus berlangsung dalam hidup. Bagaimana berprilaku yang baik.
Kehidupan yang dia maksudkan adalah kehidupan didalam iman pengharapan dan kasih
Menggambarkan sebuah kegiatan yang sedang dan terus berlangsung dalam hidup. Bagaimana berprilaku yang baik.
Kehidupan yang dia maksudkan adalah kehidupan didalam iman pengharapan dan kasih
Mengapa harus dilakukan lebih sungguh-sungguh?(1)
Kehidupan dalam iman pengharapan dan kasih itu bersifat dinamis dan terus menerus.maka Paulus menasihatkan untuk melakukannya dengan lebih giat lagi...
Sebagai bukti atas kehawatiran Paulus terhadap mereka yang cenderung pada kejatuhan dan godaan si penggoda
Apa yang Paulus ungkapkan diakhir pasal 4?
Janji kedatangan Tuhan
Janji kedatangan Tuhan
Apa yang dikatakan ayat 3
Percabulan adalah suatu keadaan yang tidak dialami dan tidak dilakukan oleh jemaat di Tesalonika. Kalau mereka melakukan percabulan maka mereka tidak mungkin dipuji oleh Paulus sebagai jemaat teladan. Paulus mengungkapkan tentang percabulan ini dalam porsi yang cukup banyak karena jemaat di Tesalonika hidup di tengah-tengah orang kafir yang biasa melakukan percabulan.
Beberapa pandangan mengatakan bahwa percabulan adalah suatu tindakan seksual yang imoralitas dalam berbagai macam bentuknya, baik antara laki-laki dengan perempuan yang tidak sewajarnya, antara laki-laki dengan laki-laki, antara wanita dengan wanita, antara orang yang sudah menikah dengan wanita/laki-laki lain yang tidak seharusnya. Jemaat di Tesalonika harus memikirkan hal ini secara tuntas jikalau mereka hendak hidup berkenan kepada Tuhan.
Bagaimana gambaran ayat 4?
Dalam ayat 3 Paulus membahas tentang percabulan yang dikaitkan dengan kehendak Allah. Jadi percabulan bukan sekedar masalah budaya. Ada jemaat di Tesalonika yang memiliki suami bukan orang percaya sehingga budaya memungkinkan pola pikir yang salah bisa masuk ke dalam hidup orang percaya.
Di sisi lain, percabulan sangat subur berkembang di Tesalonika karena mereka bisa melakukan dengan bebas percabulan yang disetujui oleh budaya. Orang-orang di sekitar jemaat di Tesalonika biasa mengambil istri lebih dari 1 orang. Di sini Paulus juga mempertentangkan antara budaya manusia yang bobrok dengan kesetiaan Illahi. Jadi percabulan pada waktu itu menjadi momok yang besar tetapi budaya tidak mengutuknya dan menjadikannya sebagai sesuatu yang biasa. Jemaat di Tesalonika kalau tidak waspada akan ada kemungkinan tercebur dalam budaya yang salah.
Percabulan dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah (ayat 5). Jadi percabulan adalah suatu kehidupan yang memisahkan antara orang yang mengenal Allah dan yang tidak mengenal Allah.
Apa yang dikatakan ayat 9-10?
Berdasarkan penelusuran dari 2Korintus 8:5 dimana jemaat Makedonia sering melakukan pelayanan kasih, beberapa penafsir mengatakan bahwa orang-orang Makedonia ini seringkali menjadikan hidup mereka sebagai saluran berkat karena memang mereka lebih kaya, mereka sering mendukung hamba-hamba Tuhan dan jemaat-jemaat tertentu dalam jemaat yang lain.
Jemaat ini begitu murah hati. Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika agar mereka dapat mengasihi dengan lebih sungguh, karena ada beberapa orang dalam jemaat yang menunjukkan kebiasaan tidak bekerja keras sehingga mereka menggantungkan diri pada pemberian orang-orang Makedonia. Ada kesan bahwa jemaat di Tesalonika ini mengasihi dengan tidak tulus karena ada kebiasaan yang tidak baik itu.
Kasih yang dilakukan oleh jemaat di Tesalonika ini juga menjadi teladan bagi jemaat di sekitarnya. Dalam konteks apakah semakin berkenan kepada Allah, Paulus sekali lagi ingin melihat kualitas kasih dari jemaat di Tesalonika lebih dari waktu-waktu sebelumnya, kasih yang semakin dimurnikan dan dipertajam menuju kualitas kasih yang semakin baik.
Ada beberapa jemaat di Tesalonika cenderung malas dan hidup bergantung pada orang lain. Mereka tidak mau mengerjakan sesuatu dengan tangannya sendiri. Di Tesalonika pada zaman itu ada budaya yang menganggap orang yang bekerja dengan tangan sendiri adalah mengerjakan pekerjaan budak. Paulus sebagai seorang Hamba Tuhan memberikan teladan hidup dengan bekerja sedemikian rupa sehingga dia tidak menjadi batu sandungan.
Frasa ini menunjuk kepada orang percaya yang telah mati dan jiwanya sudah masuk sorga. Ini tidak berarti bahwa orang mati itu tidak sadar, semacam dalam keadaan tertidur jiwanya (filipi 1:21)
Jemaat Tesalonika tidak paham bagaimana kebangkitan orang Kristen yang sudah mati berhubungan dengan pengangkatan orang Kristen yang hidup pada kedatangan Kristus
Rupanya mereka berpikir bahwa orang yang sudah mati sebelum Kristus datang kembali untuk gereja (ayat 1Tes 4:16-17) tidak akan dibangkitkan sehingga saat lebih kemudian. Paulus mengatakan bahwa orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Tuhan kembali untuk mereka yang setia dalam gereja-Nya
Bagaimana akhir dari pasal 4 yang digambarkan dalam ayat 18?
Paulus membangkitkan harapan jemaat Tesalonika, bukan dengan memberitahukan mereka untuk siap mati syahid selama periode "hari Tuhan" (1Tes 5:2-10), yaitu kesengsaraan besar (pasal Wahy 6:1-19:21), tetapi dengan menjelaskan tentang keangkatan gereja (ayat 1Tes 4:14-17; 1Kor 15:51-58;
Observasi 1 Tesalonika 5:1-28
Apa yang digambarkan dalam ayat 1?
Paulus memakai kata tetapi sebagai kata peralihan untuk menegaskan dan menjelaskan pasal dan ayat sebelumnya Paulus menekankan untuk tidak menjelaskan tentang kapan kedatangan Tuhan itu sehingga tidak ada rincian waktu yang tepat 2.
Apa yang digambarkan dalam ayat 1?
Paulus memakai kata tetapi sebagai kata peralihan untuk menegaskan dan menjelaskan pasal dan ayat sebelumnya Paulus menekankan untuk tidak menjelaskan tentang kapan kedatangan Tuhan itu sehingga tidak ada rincian waktu yang tepat 2.
Ayat 2. Dia menegaskan apa yang diungkapkan hari Tuhan dengan mengibaratkan seperti pencuri. Artinya tidak mengenal musim. Bisa datang kapan saja dalam kondisi apapun.
Rincian tentang waktu kedatangan Tuhan di ayat 2 diumpamakan juga seperti ibu yang akan sakit bersalin. Artinya tanda-tanda pasti akan selalu menyertai tetapi perhitungan waktu tidak selamanya tepat. Gambaran ini menegaskan kepada mereka untuk tetap waspada
Apa maksud Paulus “mereka tidak akan luput”? artinya siapapun pasti akan mengalami kejadian pencurian ataupun sakit bersalin. Hanya orang yang siap yang bisa mengetahui kapan itu akan terjadi. Bagi mereka yang tidak siap pasti akan mengalami kesukaran.
Rincian tentang waktu kedatangan Tuhan di ayat 2 diumpamakan juga seperti ibu yang akan sakit bersalin. Artinya tanda-tanda pasti akan selalu menyertai tetapi perhitungan waktu tidak selamanya tepat. Gambaran ini menegaskan kepada mereka untuk tetap waspada
Apa maksud Paulus “mereka tidak akan luput”? artinya siapapun pasti akan mengalami kejadian pencurian ataupun sakit bersalin. Hanya orang yang siap yang bisa mengetahui kapan itu akan terjadi. Bagi mereka yang tidak siap pasti akan mengalami kesukaran.
Posting Komentar untuk "Penjelasan Kitab 1 Tesalonika 2-5"