Apa Itu Tritunggal Dan Kredo, Pengakuan Iman Gereja
Kata “Tritunggal” (Bahasa Indonesia) atau Trinity (Bahasa Inggris) berasal dari Bahasa
Latin “Trinitas”, yang mengandung arti the number three, a triad, tri. Kata Trinitas merupakan
gabungan dari kata sifat trinus (three each, threefold, triple) dan unitas (dari “unus,” one).
Wayne Grudem mencatat definisi Trinitas: God eternally exists as three persons, Father,
Son, and Holy Spirit, and each person is fully God, and there is one God. Definisi itu sendiri dapat diuraikan menjadi tiga pernyataan sebagai berikut:
Kudus; Roh Kudus bukanlah Bapa—Mereka adalah tiga Pribadi yang berbeda-beda.
Latin “Trinitas”, yang mengandung arti the number three, a triad, tri. Kata Trinitas merupakan
gabungan dari kata sifat trinus (three each, threefold, triple) dan unitas (dari “unus,” one).
Wayne Grudem mencatat definisi Trinitas: God eternally exists as three persons, Father,
Son, and Holy Spirit, and each person is fully God, and there is one God. Definisi itu sendiri dapat diuraikan menjadi tiga pernyataan sebagai berikut:
- God is three persons
- Each person is fully God
- There is one God.
Kudus; Roh Kudus bukanlah Bapa—Mereka adalah tiga Pribadi yang berbeda-beda.
Pernyataan kedua berarti bahwa walaupun Bapa, Anak, dan Roh Kudus ialah tiga Pribadi yang berbeda, namun masing-masing Pribadi ialah Allah sepenuhnya—Bapa ialah Allah sepenuhnya; Anak ialah Allah sepenuhnya; Roh Kudus ialah Allah sepenuhnya.
Sedangkan pernyataan ketiga berarti bahwa walaupun terdiri dari tiga Pribadi, namun hanya ada satu Allah. Tiga Pribadi itu bukan hanya satu dalam tujuan dan pemikiran Mereka, tetapi juga satu dalam esensi, dalam hakikat Mereka.
Pengakuan Iman/Kredo
Secara umum, Gereja-gereja Barat (Katolik Roma, Anglikan dan Protestan – Lutheran dan
Kalvinisme/Reformed, Methodis, dll.) memiliki pengakuan iman bersama yang disebut sebagai Pengakuan Iman Rasuli (PIR) atau Apostles’ Creed. Sebaliknya, Gereja-gereja Timur (Ortodoks Yunani, Syria, Rusia, dll.) menerima Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (PINK).
Pengakuan Iman/Kredo
Secara umum, Gereja-gereja Barat (Katolik Roma, Anglikan dan Protestan – Lutheran dan
Kalvinisme/Reformed, Methodis, dll.) memiliki pengakuan iman bersama yang disebut sebagai Pengakuan Iman Rasuli (PIR) atau Apostles’ Creed. Sebaliknya, Gereja-gereja Timur (Ortodoks Yunani, Syria, Rusia, dll.) menerima Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (PINK).
PINK juga diterima oleh Gereja-gereja Barat sehingga PINK merupakan kredo yang paling ekumenis, yang diterima oleh umumnya Gereja di seluruh dunia.
Pengakuan Iman Rasuli
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada
Roh Kudus, lahir dari anakdara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius
Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut.
Pengakuan Iman Rasuli
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada
Roh Kudus, lahir dari anakdara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius
Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut.
Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus; pengampunan dosa; kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin
Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel
Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala
kelihatan dan yang tak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah, Terang dari Terang.
Aku percaya kepada Roh Kudus gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus; pengampunan dosa; kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin
Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel
Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala
kelihatan dan yang tak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah, Terang dari Terang.
Allah Yang Sejati dari Allah Yang Sejati, diperanakkan,bukan dibuat; sehakekat dengan Sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat; yang telah turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita; dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria; dan menjadi manusia; yang disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus; menderita dan dikuburkan; yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi kitab-kitab, dan naik ke sorga; yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya kepada Roh Kudus, yang jadi Tuhan dan Yang menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan; yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya satu gereja yang kudus dan am dan rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk
pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan pada zaman yang akan datang. Amin.
Pengakuan Iman Rasuli (PIR)
Istilah Pengakuan Iman Rasuli pertama kali muncul dalam sebuah surat, yang konon ditulis
oleh salah seorang Bapa Gereja, Ambrosius dari Milan kepada Paus pada tahun 390 M. Bapa-bapa Gereja memahami bahwa ajaran-ajaran trinitarian yang menjadi struktur PIR ini berasal dari para rasul. Karenanya disebut rasuli. Namun menjadi baku baru pada abad ke-6 hingga 7.
Namun kini banyak yang menduga bahwa PIR merupakan pengembangan dari Pengakuan
Iman Kuno Roma.5 Penelitian menunjukkan bahwa model pengakuan iman ini sudah beredar
setidaknya sejak abad kedua-ketiga masehi dalam beragam versi dengan inti atau pokok ajaran tritunggal dengan urutan yang sama, Bapa, Anak dan Roh.Diyakini bahwa pada awalnya, pokok-pokok dalam PIR merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada katekumen-katekumen (calon-calon baptisan) (seperti: apakah Anda percaya bahwa Allah adalah Tritunggal? Apakah Anda percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, pribadi kedua Tritunggal? dll.).
PIR digunakan oleh Gereja-gereja Barat, yaitu Gereja-gereja yang dahulu kala berada di dalam Kekaisaran Romawi Barat yang berpusat di kota Roma, a.l. Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan dan Gereja-gereja Protestan.
Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (PINK)
Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel atau Kredo Nicea-Konstantinopel merupakan hasil
dari dua sidang atau konsili ekumenis yang berlangsung di Nicea pada tahun 325M dan Konstantinopel pada tahun 381M.
Dalam konsili yang pertama (325M), hal utama yang dibahas adalah ajaran Arius, seorang
imam paroki di Baukalis di Aleksandria, Mesir. Arius mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah, tetapi adalah makhluk ciptaan-Nya. Menurut Arius, ada saat di mana Logos (Sabda Allah, maksudnya Yesus) tidak ada. Konsili Nicea I menolak ajaran Arius dan menganggapnya menyeleweng dari ajaran Gereja yang benar. Para Bapa Gereja yang hadir dalam konsili tersebut menegaskan ajaran Gereja bahwa Yesus (yang juga dipahami sebagai Anak Allah sekaligus Firman Allah, merujuk kepada Yoh. 1:1-3) adalah sehakikat dengan Allah Bapa.
Dalam Konsili Konstantinopel I (381) hal utama yang dibahas adalah ajaran Makedonius I, Uskup Konstantinopel pada saat itu. Makedonius mengajarkan bahwa Roh Kudus bukanlah
Allah, tetapi adalah makhluk ciptaan dan adalah pelayan Bapa dan Putera.
Konsili Konstantinopel I menolak ajaran Makedonius dan menegaskan bahwa Roh Kudus
adalah Tuhan dan Allah yang setara dengan Bapa dan Putera. Dalam Konsili Konstantinopel I
tersebut, Pengakuan Iman Nicea kembali diteguhkan dan diperluas pada bagian yang menerangkan Roh Kudus dan karya-Nya.
Dari kedua sidang atau konsili tersebut, maka diformulasikan pengakuan iman Nicea-Konstantinopel sebagai kesepakatan apa yang diyakini oleh Gereja-gereja secara bersama. Dengan kata lain, pengakuan iman baik PIR maupun PINK muncul sebagai tanggapan terhadap ajaran-ajaran yang dianggap menyimpang tentang Allah Tritunggal.
PINK digunakan dan diterima secara ekumenis oleh Gereja-gereja Timur, yaitu Gerejagereja yang dahulu kala berada di dalam Kekaisaran Romawi Timur berpusat di Konstantinopel dan oleh Gereja-gereja Barat. Karenanya, PINK dipahami sebagai pengakuan iman yang paling
ekumenis. Apa yang dinyatakan dalam PIR dan PINK merupakan sebuah ringkasan doktrin
Tritunggal yang telah diterima dalam tujuh konsili-konsili gerejawi ekumenis pertama yang
menjadi doktrin Kristen yang universal dan ekumenis yang mendefinisikan inti doktrin Kristen.
Aku percaya kepada Roh Kudus, yang jadi Tuhan dan Yang menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan; yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya satu gereja yang kudus dan am dan rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk
pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan pada zaman yang akan datang. Amin.
Pengakuan Iman Rasuli (PIR)
Istilah Pengakuan Iman Rasuli pertama kali muncul dalam sebuah surat, yang konon ditulis
oleh salah seorang Bapa Gereja, Ambrosius dari Milan kepada Paus pada tahun 390 M. Bapa-bapa Gereja memahami bahwa ajaran-ajaran trinitarian yang menjadi struktur PIR ini berasal dari para rasul. Karenanya disebut rasuli. Namun menjadi baku baru pada abad ke-6 hingga 7.
Namun kini banyak yang menduga bahwa PIR merupakan pengembangan dari Pengakuan
Iman Kuno Roma.5 Penelitian menunjukkan bahwa model pengakuan iman ini sudah beredar
setidaknya sejak abad kedua-ketiga masehi dalam beragam versi dengan inti atau pokok ajaran tritunggal dengan urutan yang sama, Bapa, Anak dan Roh.Diyakini bahwa pada awalnya, pokok-pokok dalam PIR merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada katekumen-katekumen (calon-calon baptisan) (seperti: apakah Anda percaya bahwa Allah adalah Tritunggal? Apakah Anda percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, pribadi kedua Tritunggal? dll.).
PIR digunakan oleh Gereja-gereja Barat, yaitu Gereja-gereja yang dahulu kala berada di dalam Kekaisaran Romawi Barat yang berpusat di kota Roma, a.l. Gereja Katolik Roma, Gereja Anglikan dan Gereja-gereja Protestan.
Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel (PINK)
Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel atau Kredo Nicea-Konstantinopel merupakan hasil
dari dua sidang atau konsili ekumenis yang berlangsung di Nicea pada tahun 325M dan Konstantinopel pada tahun 381M.
Dalam konsili yang pertama (325M), hal utama yang dibahas adalah ajaran Arius, seorang
imam paroki di Baukalis di Aleksandria, Mesir. Arius mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah, tetapi adalah makhluk ciptaan-Nya. Menurut Arius, ada saat di mana Logos (Sabda Allah, maksudnya Yesus) tidak ada. Konsili Nicea I menolak ajaran Arius dan menganggapnya menyeleweng dari ajaran Gereja yang benar. Para Bapa Gereja yang hadir dalam konsili tersebut menegaskan ajaran Gereja bahwa Yesus (yang juga dipahami sebagai Anak Allah sekaligus Firman Allah, merujuk kepada Yoh. 1:1-3) adalah sehakikat dengan Allah Bapa.
Dalam Konsili Konstantinopel I (381) hal utama yang dibahas adalah ajaran Makedonius I, Uskup Konstantinopel pada saat itu. Makedonius mengajarkan bahwa Roh Kudus bukanlah
Allah, tetapi adalah makhluk ciptaan dan adalah pelayan Bapa dan Putera.
Konsili Konstantinopel I menolak ajaran Makedonius dan menegaskan bahwa Roh Kudus
adalah Tuhan dan Allah yang setara dengan Bapa dan Putera. Dalam Konsili Konstantinopel I
tersebut, Pengakuan Iman Nicea kembali diteguhkan dan diperluas pada bagian yang menerangkan Roh Kudus dan karya-Nya.
Dari kedua sidang atau konsili tersebut, maka diformulasikan pengakuan iman Nicea-Konstantinopel sebagai kesepakatan apa yang diyakini oleh Gereja-gereja secara bersama. Dengan kata lain, pengakuan iman baik PIR maupun PINK muncul sebagai tanggapan terhadap ajaran-ajaran yang dianggap menyimpang tentang Allah Tritunggal.
PINK digunakan dan diterima secara ekumenis oleh Gereja-gereja Timur, yaitu Gerejagereja yang dahulu kala berada di dalam Kekaisaran Romawi Timur berpusat di Konstantinopel dan oleh Gereja-gereja Barat. Karenanya, PINK dipahami sebagai pengakuan iman yang paling
ekumenis. Apa yang dinyatakan dalam PIR dan PINK merupakan sebuah ringkasan doktrin
Tritunggal yang telah diterima dalam tujuh konsili-konsili gerejawi ekumenis pertama yang
menjadi doktrin Kristen yang universal dan ekumenis yang mendefinisikan inti doktrin Kristen.
Allah yang Maha Esa itulah Allah Tritunggal yaitu Bapa Anak dan Roh Kudus, tiga pribadi di dalam satu
Posting Komentar untuk "Apa Itu Tritunggal Dan Kredo, Pengakuan Iman Gereja"