Covid-19 Konspirasi? Jangan Mau Divaksin!
Hati saya tersentak ketika seorang ibu inbox ke saya dan mengatakan bahwa saya seorang hamba Tuhan, tapi kok ngga percaya sama Tuhan ya?
Saya tanya kenapa dia bisa ngomong gitu? Dan dia jawab, lha itu bukti nya ibu sampai di vaksin segala, itu kan namanya ngga percaya Tuhan, padahal udah jelas-jelas Tuhan melarang untuk vaksin, karena covid ini ngga ada, ini hanya konspirasi aja, ibu harus bijak apalagi sebagai pengajar.
Begitulah kira kira sepenggal isi pesan cinta nya, dari seorang ibu yang notabene nya juga orang yang menurut saya punya tingkat pendidikan lumayan dikelasnya (maaf screenshoot pesannya tidak saya tampilkan).
Saya cuma jawab, entah tuhan yang mana yang ibu maksud? Karena kalau Tuhan saya mengajarkan saya untuk " Taat kepada peraturan Pemerintah berarti kita taat kepada ketetapan Tuhan". Ini tidak bisa dibantah dan tidak bisa kita perdebatkan.
Kepatuhan Kepada Pemerintah (Roma 13:1-7)
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Tidak perlu bicara ketaatan kepada Tuhan yang tidak kelihatan secara kasat mata, jika yang kelihatan saja kita tidak bisa taat.
Dan pada akhirnya, tidak percaya Covid-19 itu adalah hakmu, tidak percaya Vaksinpun itu juga adalah hak mu dan tidak mau taat prokes juga sungguh itu hak mu. Suka hati kamu, suka-suka kamu.
Tapi jika kamu umbar ketidakpercayaan itu distatus atau konten sosmed maka kamu akan menyakiti hati teman yang pernah mengalami sakit dan beratnya perjuangan melawan penyakit ini.
Kamu juga akan menyakiti teman yang pernah kehilangan keluarga, kehilangan sahabat dan orang-orang yang mereka cintai karna covid-19 ini. Mari jadi manusia yang lebih manusiawi lagi.
Written By: Angelita Joanna Liem

Posting Komentar untuk "Covid-19 Konspirasi? Jangan Mau Divaksin!"