Sahabat Sejati
Sahabat Sejati |
Persahabatan
Seorang bijak pernah berkata: "Beberapa teman seperti uang logam, bermuka dua dan tidak berharga"Berteman saja pada dasarnya tidak membutuhkan banyak enerji, tapi menjadi sahabat membutuhkan banyak investasi atau sumber hidup kita: Waktu, Perasaan, Pikiran, Finansial
Ada tiga ciri sahabat sejati:
- Ada perasaan peduli
- Rasa bangga dan
- Rindu untuk ngobrol.
Dari sosial media atau chat rutin, kita sudah bisa tahu meski secara terbatas mana teman biasa dan mana sahabat istimewa. Apakah dia itu sahabat atau hanya pengagum; teman biasa saja atau teman seperjalanan mencapai cita-cita.
Kita sangat perlu memilah dan memilih sahabat. Jangan sampai merampas waktu dan energi kita, lalu menjadi kecewa. Dengan pengamatan yang bijak kita bisa membedakan mana sahabat sejati mana yang bukan.
Seorang bijak pernah mengingatkan: Teman palsu itu seperti bayangan. Mereka mengikutimu di bawah sinar matahari tetapi meninggalkanmu di dalam kegelapan.
Ada dua jenis teman:
- Energy giver
- Energy taker
Tentu kita memilih yang memberikan energi dan pertumbuhan bersama.
Saya pernah salah memilih sahabat, sudah menghabiskan banyak investasi waktu, dana, dll. Karena tidak bijaksana dan merasa bisa menjadi "malaikat penolong" baginya, yang tampil dengan figur yang lemah.
Setelah energi kita habis membantu, ujungnya yang tersisa hanyalah perasaan dimanfaatkan. Setelah sadar dimanfaatkan, segera saya putuskan hubungan tersebut.
Saya pernah salah memilih sahabat, sudah menghabiskan banyak investasi waktu, dana, dll. Karena tidak bijaksana dan merasa bisa menjadi "malaikat penolong" baginya, yang tampil dengan figur yang lemah.
Setelah energi kita habis membantu, ujungnya yang tersisa hanyalah perasaan dimanfaatkan. Setelah sadar dimanfaatkan, segera saya putuskan hubungan tersebut.
Meski akhirnya orang tsb datang menyesal dan meminta maaf, tetap tidak menghilangkan jejak kerusakan yang sudah dia lakukan.
Meski kami mengampuninya, reskonsiliasi sulit dilakukan karena kebohongan telah beranak dusta dan manipulasi. Pilihannya hanya satu, melepaskan pengampunan sekaligus menjauhkan diri.
Seleksilah Sahabatmu
Saya teringat satu nasihat kuno : "Coba katakan padaku siapa saja teman-temanmu, maka aku tahu siapa kamu." Pilih dan seleksilah sahabatmu mulai hari ini. Jangan habiskan sumber daya hidup mu tanpa pengenalan dan keyakinan yang kokoh bahwa persahabatan itu benar-benar murni dan membangun kehidupan bersama.
Ada pepatah, "Seribu teman kurang, tapi satu musuh terlalu banyak. Pepatah ini terkenal sekali. Teman boleh banyak, tapi sahabat harus terbatas. Jangan pula ciptakan permusuhan. Tapi jika ada sahabat yang sengaja menghianati persahabatan tersebut jangan musuhi, tapi jangan pula pertahankan persahabatan dengan yang bersangkutan.
Sebab itu mempengaruhi image orang lain tentang individu tersebut, seolah Anda masih bersahabat dengannya. Ini bisa menjadi sumber celaka bagi yang kenal dengan anda.
Sebagian kenalan bisa saja nampak sangat peduli dengan Anda, tapi dia sendiri bersahabat dengan mamon atau uang. Mengejar popularitas dengan biaya rendah, dengan menjadikan teman-temannya sebagai gerbong menuju cita-cita pribadinya.
Kalau tidak jeli, kita mudah diperdaya. Apalagi sahabat itu punya jabatan di gereja, dan membungkus ucapannya dengan bahasa rohani, tapi ujungnya demi kepentingan pribadi.
Jika tidak, maka orang tersebut tetap ada dalam lingkaran persahabatan yang bisa merusak komunitas yang lebih luas.
Rasul Paulus mengingatkan "Pergaulan yang buruk bisa merusakkan sifatmu yang baik". Tuhan Yesus menegaskan kepada murid-muridNya ciri sahabat sejati adalah berkorban dan bukan memanfaatkan anda sebagai sahabat.
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Yohanes 15 : 13.
By: Julianto Simanjuntak
Rasul Paulus mengingatkan "Pergaulan yang buruk bisa merusakkan sifatmu yang baik". Tuhan Yesus menegaskan kepada murid-muridNya ciri sahabat sejati adalah berkorban dan bukan memanfaatkan anda sebagai sahabat.
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Yohanes 15 : 13.
By: Julianto Simanjuntak
Posting Komentar untuk "Sahabat Sejati"