Makna Dan Tujuan Puasa Yang Harus Anda Ketahui
![]() |
Foto By Sony Wanda |
Puasa dalam Yahudi maknanya: menahankan diri keseluruhannya dari makanan dan minuman, termasuk air.
Puasa dalam Kekristenan bermakna pertobatan, melawan keiginan duniawi, keiginan daging yang di maksud arti daging dalam arti kristen daging adalah manusia itu sendiri.
Puasa dalam Katolik artinya melawan keinginan dunia keinginan daging(manusia) yaitu puasa makan minum dan hal-hal yang tidak baik dalam tingkah laku juga pikiran.
Puasa dalam Hindu, Mereka berpuasa pada hari ekadasi dengan tujuan dan kepercayaan bahwa hari tersebut dapat menghilangkan semua dosa sekaligus merubah nasib hidup mereka
Puasa dalam Budha, dilakukan dalam dua cara. Cara pertama disebut Uposatha-sila atau uposatha atthasila yang prinsipnya hampir sama yaitu menahan semua keinginan duniawi yang berdampak pada lingkungan dan makhluk hidup yang lain. Cara yang kedua yaitu menjadi “vegetarian”, pantang makan daging (puasa daging).
Puasa dalam Islam: disebut juga “Shaum” yang bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan hari raya Lebaran. Menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah agama Islam. Dapat disimpulkan bahwa walaupun cara yang dilakukan berbeda, inti dari maksud dan tujuan puasa itu adalah:
Apa kata Alkitab tentang puasa?Pengekangan diri dari sebuah keinginan untuk mencapai sebuah tujuan.
(Yesaya 58:1-11)
Alkitab tidak memerintahkan orang-orang Kristen untuk berpuasa. Puasa bukanlah sesuatu yang dituntut atau diminta Tuhan dari kita orang-orang Kristen. Namun pada saat yang sama Alkitab memperkenalkan puasa sebagai sesuatu yang baik, berguna dan perlu dilakukan. Seringkali kita memahami puasa hanya sekedar pantang makan. Sebenarnya tujuan sejati dari puasa adalah melepaskan mata dan hati kita dari hal-hal duniawi dan berpusat pada Tuhan.
Puasa juga merupakan cara kita menyatakan komitmen kita kepada Tuhan bahwa kita serius dalam membangun keintiman dengan Tuhan.
Dan melalui Puasa juga akan membuka wawasan dan memberikan perspektif yang baru dalam hubungan dan kebergantungan kita kepada Tuhan. Sejatinya puasa itu ketika kita dapat meninggalkan apapun untuk sementara demi memusatkan perhatian kita kepada Tuhan dengan cara yang pantas dan sesuai.
Maksudnya cara yang pantas dan sesuai adalah kita tidak menyiksa diri kita dan ada jangka waktu kita berpuasa. Tidak makan dalam jangka waktu yang lama dan panjang dapat merusak tubuh. Kita juga tidak menjadikan puasa sebagai sebuah metode diet/menurunkan berat badan.
Puasa harus dipahami sebagai kesempatan untuk memusatkan perhatian dan hati kita kepada Tuhan. Puasa tidak bermaksud untuk menggerakkan atau memaksa Tuhan melakukan apa yang kita inginkan.
Puasa harus dipahami sebagai kesempatan untuk memusatkan perhatian dan hati kita kepada Tuhan. Puasa tidak bermaksud untuk menggerakkan atau memaksa Tuhan melakukan apa yang kita inginkan.
Puasa juga bukanlah cara untuk membandingkan diri kita lebih rohani dari orang lain. Puasa bertujuan untuk mengubah diri kita, bukan Tuhan. Puasa harus dijalani dengan kerendahan hati dan sukacita. Matius 6:16-18 (baca selengkapnya)
Yesaya 58:6-7
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Tuhan menghendaki perubahan dari orang Israel yang berpuasa, meratapi diri dan mengharapkan perubahan pada diri mereka dengan tujuan agar bisa membuka belenggu-belenggu kelaliman bagi orang-orang yang teraniaya.
Tuhan tidak menghendaki Israel fokus pada tatacara berpuasa seperti mengoyakkan pakaian dan jubah, mencabut rambut kepala dan janggut dan duduk tertegun sampai petang.
Dalam ritual ibadah mereka, setiap hari mencari Tuhan, bergairah menyelidiki segala jalan Tuhan, menanyakan hukum-hukum yang benar, berhasrat mendekat menghadap Allah, berpuasa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan, tampak begitu sempurna, memukau dan hebat. tetapi ternyata Israel menipu Tuhan dan "munafik".
Manusia bisa menipu sesama dan bisa bertindak munafik dibalik ritual keagamaan yang khusuk dan memukau, tetapi manusia tidak bisa menipu dan munafik dihadapan Tuhan. Tuhan tahu persis kedalaman hati dan kesungguhan setiap orang yang menghampiri Dia.
Posting Komentar untuk "Makna Dan Tujuan Puasa Yang Harus Anda Ketahui"