“Teologia” berasal dari bahasa Yunani yang artinya: “belajar tentang Allah”
Teologia Kristen adalah upaya untuk memahami Tuhan sebagaimana yang diwahyukan di dalam Alkitab.
Tuhan ingin kita mengenal dia semampu kita dan teologia merupakan seni dan ilmu untuk mengetahui apa yang dapat kita ketahui dan pahami mengenai Tuhan dalam cara yang terorganisir dan dapat di mengerti. 

Banyak yang menghindar bahkan tidak mau belajar teologia. tetapi ketika teologia dipahami dengan benar dan tepat maka teologia bisa mempersatukan. “Mengenal Tuhan adalah amat sangat penting”(Dr. J. I. Packer). Manusia cenderung dan sangat mudah menyalahkan Tuhan ketika berada pada situasi sulit dihidupnya, tatapi manusia lupa bahwa ternyata manusia berlagak sombong dan tidak mau memahami Tuhan.

Dengan belajar teologia dengan tepat maka kita bisa lebih dalam lagi mengasihi Tuhan dan Firman-Nya.
Dalam pembahasan kali ini saya memaparkan ragam teologia yang berkembang di dunia dan bagaimana doktrin/pengajarannya. Anda bisa menyimak dan merenungkan isi dan pengajaran dari teologia tersebut. Apakah Alkitabiah ataukah diluar kebenaran yang Anda anut selama ini. Saya hanya merangkumnya. Semoga bisa memberikan pemahaman dan wawasan bagi kita semua.

Teologi Calvin
Lima pokok pikiran Calvinisme dapat disingkat menjadi “T U L I P“

T = TOTAL DEPRAVITY (Kerusakan Total)
U = UNCONDITIONAL ELECTION (Pemilihan tanpa syarat)
L = LIMITED ATONEMENT (Penebusan yang terbatas)
I = IRRESISTIBLE GRACE (Anugerah yang tidak dapat ditolak)
P = PERSEVERANCE OF THE SAINTS (Ketekunan orang-orang kudus)

TOTAL DEPRAVITY (Kerusakan Total) : Sebagai akibat dari berdosanya Adam, seluruh umat manusia terkena dampaknya. Kini semua manusia mati dalam pelanggaran dan dosa-dosa. Manusia tidak mampu untuk menyelamatkan dirinya sendiri. (Kej 6:5; Yer 17:9; Roma 3:10-18)

UNCONDITIONAL ELECTION (Pemilihan tanpa syarat) : Karena manusia mati dalam dosa, dia tidak mampu merespon Tuhan Karena itu sebelum dunia diciptakan, Tuhan telah memilih orang-orang tertentu untuk dianugerahi keselamatan. Pemilihan dan predestinasi itu tidak bersyarat, karena pemilihan dan predestinasi bukan didasarkan kepada respon manusia (Rom 8:29-30; 9:11; Ef 1:4-6, 11-12). Manusia memang tidak bisa dan tidak memiliki keinginan untuk merespon Tuhan.