Kumpulan Humor Rohani

Khotbah Tentang Dosa Kebohongan
Pengkhotbah memberitahu pada jemaatnya, "Minggu depan saya merencanakan untuk berkhotbah tentang dosa kebohongan. Untuk membantu Anda memahaminya, saya ingin Anda semua membaca Markus pasal 17." Pada Minggu berikutnya, ketika bersiap menyampaikan khotbahnya, ia berkata, "Saya ingin tahu berapa banyak di antara Anda telah membaca Markus 17." Semua orang mengacungkan jarinya. Pengkhotbah itu tersenyum dan berkata, "Markus hanya memiliki 16 pasal. Sekarang saya akan memulai khotbah saya tentang dosa kebohongan."

Bukannya Tak Tertarik
Selesai kebaktian seorang wanita dengan tersipu-sipu menghadap pendeta,"Pak pendeta, saya mohon maaf karena ketika tadi bapak berkhotbah, suami saya telah berjalan keluar. Saya harap bapak tidak beranggapan dia tak tertarik pada khotbah bapak, tetapi ia memang suka berjalan kalau sedang tidur."

Iman Selalu Menolong
Seorang guru sekolah minggu yang masih baru berusaha membuka lemari yang berisi perlengkapan mengajar. Ia sudah diberitahu nomor kombinasi untuk lemari itu, tetapi ia lupa. Akhirnya ia pergi ke kamar kerja pendeta untuk minta tolong. 

Pendeta itu datang ke ruang perlengkapan dan mencoba memutar nomor kombinasi. Setelah memutar dua nomor pertama pendeta tampak ragu-ragu. Akhirnya ia menengadah ke atas dan dengan khidmat mulutnya mengucapkan sesuatu. 

Kemudian ia kembali melihat ke kunci kombinasi dan tanpa ragu-ragu ia memutar nomor kombinasi dan membuka kuncinya. Guru sekolah minggu itu sangat takjub, "Saya sangat mengagumi iman Anda pak." "Sebenarnya bukan apa-apa," jawab pendeta itu, "Nomor itu saya tempel di langit-langit."

Pendeta Gugup
Seorang pendeta muda yang gugup karena masih baru di gereja itu, dalam khotbahnya mengatakan, "Dan mereka pun memberi makan pada lima orang dengan lima ribu roti dan dua ribu ikan.

"Seorang anggota jemaat menggumam, "Tak ada yang aneh, saya pun bisa." Menyadari kesalahannya, pada Minggu berikutnya pendeta itu mengulangi lagi kata-katanya, kali ini dengan benar, "Dan mereka pun memberi makan pada lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan.

"Dengan tersenyum pendeta itu bertanya, "Pak, apakah Anda bisa melakukannya?" "Tentu saja saya bisa." jawab yang ditanya. "Bagaimana Anda melakukannya?" "Dari yang tersisa Minggu yang lalu."

Beda Perspektif
Seorang laki-laki berkesempatan berbicara dengan Tuhan. "Tuhan," katanya, "seberapa lamakah sejuta tahun itu?" Tuhan menjawab, "BagiKu hanya semenit."

Laki-laki itu bertanya, "Tuhan, seberapa besarkah sejuta dolar itu?"
Tuhan menjawab, "BagiKu hanya satu sen."

Laki-laki itu bertanya, "Tuhan, bolehkah aku meminta satu sen?"
Tuhan menjawab, "Tentu! Tunggu semenit lagi."

Pelajaran Moral
Seorang ibu sedang menyiapkan pancake untuk anak-anaknya, Kevin, 5 tahun, dan Ryan, 3 tahun. Kedua anak itu mulai berdebat siapa yang mendapat pancake duluan. Ibu itu melihat kesempatan untuk memberikan pelajaran moral. 

"Bila Yesus duduk di sini, Ia akan berkata 'Biarlah saudaraKu mendapat pancake yang pertama, Aku dapat menunggu. "Kevin menoleh ke adiknya dan berkata, "Ryan, jadilah seperti Yesus!!

Putri Katak
Sang engineer berjalan cepat melintasi tepi sungai, ketika terdengar suara panggilan. Setelah diamati, ternyata suara itu berasal dari seekor katak. 

"Hai tunggu," kata si katak, "Aku sebenarnya putri yang cantik, tapi sedang dikutuk. Tapi kalau kamu menciumku, aku bisa jadi putri lagi. Ciumlah aku!" Dengan hati-hati si engineer memungut si katak, lalu memasukkannya ke saku jaketnya. 

Si katak berteriak, "Hai, ciumlah aku! Kalau aku sudah jadi putri, aku mau jadi pacarmu semalam." Si engineer cuma tersenyum kecil. "Iya deh, nggak semalam. Seminggu penuh deh!!!" teriak si katak. Si engineer senyum lebar, mengeluarkan katak dari saku, mengelus-elusnya, kemudian memasukkan kembali ke saku. 

Si katak berteriak putus asa, "Ya deh, aku mau jadi pacar kamu seumur hidup. Tapi cium aku dong. Nanti aku jadi putri yang cantik sekali, yang akan menemani kamu selamanya." Akhirnya si engineer buka suara juga. "Hey. Tahu nggak. Aku itu engineer. Aku nggak punya waktu buat pacaran. Tapi punya katak yang bisa bicara, keren juga."

Hukuman Pancung
Di sini akan dijelaskan karakteristik khas engineer, yaitu memiliki pengabdian yang mendalam dan membabi buta pada Profesinya. Zaman pemberontakan. Seorang pendeta, ahli hukum, dan engineer ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine. 

Tibalah saat pelaksanaan hukuman mati. Setelah diundi, pendeta harus mati lebih dulu, disusul ahli hukum, dan terakhir si engineer. Pendeta meletakkan leher di balok guillotine. Tuas dilepas. Tapi pisau bergeming. Si pendeta berdiri dan mengatakan ia telah diselamatkan oleh Tuhan. Ia pun dibiarkan pergi. 

Giliran si ahli hukum dipaksa meletakkan leher di balok. Tuas dilepas. Tapi pisau maih terdiam saja. Si ahli hukum berdiri dan mengatakan bahwa seorang tersangka hanya boleh dihukum satu kali untuk sebuah kesalahan. Maka ia pun boleh pergi. 

Terakhir, si engineer meletakkan kepalanya di leher balok. Ia mengintip ke arah pemicu katrol. Lalu ia berkata, "Tunggu. sekarang aku tahu kenapa alatnya macet ...."

Tebakan Kelas Tinggi

Si programmer dan engineer berada dalam sebuah perjalanan panjang di pesawat terbang. Si engineer tidur dengan lelap. Tapi si programmer duduk gelisah. Setelah lama bingung mencari kegiatan, si programmer membangunkan engineer dan mengajak main tebak-tebakan. 

Si engineer yang malas cuma menggeleng dan mencoba kembali tidur. "Ayo dong," desak si programmer, "Kita pakai taruhan. Yang kalah bayar sepuluh ribu ke yang menang." Si engineer masih menolak dengan halus. "Begini saja," kata programmer, "Kalau aku nggak bisa jawab pertanyaanmu, aku bayar seratus ribu. 

Kalau kamu nggak bisa jawab pertanyaanku, kamu bayar sepuluh ribu saja."Si engineer bosan diganggu, dan terpaksa setuju. Maka si programmer mengajukan pertanyaan pertama, "Berapa jarak dari Matahari ke planet Pluto?" Si engineer langsung menyerah dan menyerahkan sepuluh ribu rupiah. 

Si programmer dengan sukacita menantang pertanyaan dari engineer. Maka siengineer bertanya, "Apa yang naik dengan tiga kaki dan turun dengan lima kaki?"

Si programmer bingung. Tapi ia tak mau menyerah. Maka ia membuka notebooknya, dan mencari berbagai referensi. Setelah gagal, ia menyambungkan modem radio, dan mencari referensi ke Internet. 

Masih gagal, ia berkirim mail ke seluruh mail list yang diikutinya untuk menanyakan soal itu. Tapi tidak ada yang bisa menjawab. Putus asa, ia menyerahkan seratus ribu rupiah ke engineer yang masih terkantuk-kantuk. 

Si engineer tenang menerimanya dan memasukkannya ke saku. Si programmer, penasaran, membangunkan si engineer, dan bertanya lagi, "Jadi, apa jawabannya?" Dengan malas, si engineer menggelengkan kepala, mengeluarkan sepuluh ribu rupiah, menyerahkannya ke si programmer, lalu tidur lagi.

Ilmu Karcis
Setelah membaca kisah ini, Anda akan suka mengaplikasikan formula Erlang. Sekelompok engineer dan matematikawan naik kereta bersama untuk menghadiri workshop. Setiap matematikawan membawa selembar karcis. 

Tapi para engineer hanya punya selembar karcis untuk semua orang. Tentu saja, para matematikawan menertawai ketololan kelompok engineer. Saat kondektur hampir masuk, semua engineer bergegas masuk ke kamar kecil. 

Kondektur mengetuk pintu kamar kecil, dan berteriak, "Karcisnya, Pak." Sebuah tangan mengacungkan selembar karcis itu keluar kamar kecil. Kondektur memeriksa dan kemudian berlalu. Para engineer pun keluar dari kamar kecil. 

Para matematikawan merasa kecele. Pulang dari workshop, para matematikawan hanya membeli selembar karcis. Tapi para engineer tidak membeli karcis selembar pun. Para matematikawan kembali menertawai keanehan pada engineer.nSaat kondektur hampir masuk, para engineer masuk ke kamar kecil. 

Dan paranmatematikawan masuk kamar kecil satunya. Tapi kemudian salah satu engineer keluar dari kamar kecil, mengetuk pintu kamar kecil para matematikawan, dan berteriak, "Karcisnya, Pak!"

Cinta Prototype
Seorang engineer sedang melakukan ujicoba kendaraan mini fully-automatic dimsebuah jalan sepi. Tapi tak disangka, sebuah jeep besar melintas cepat masuk ke jalan itu. Tabrakan tak dapat dielakkan. So mobil mini hancur. 

Sambil terengah-engah, si engineer berteriak, "Ya ampun. Apa yang kamu lakukan? Hancur sudah prototype RXW-1007 satu-satunya di dunia!" Kata si penabrak, "Maafkan saya. Tapi kenapa memikirkan mobil? Anda sendiri luka parah. 

Tangan kiri Anda hancur terlindas. Dan ..."Dengan kaget, si engineer menegok tangan kirinya yang nyaris putus, lalu berteriak," Ya ampunnnnnnnn. Hancur juga prototype jam-komunikator-multimedia GRF-5505 satu-satunya di dunia !!!!!"

Volume Tabung
Tiga orang (tiga melulu yah) diperintahkan untuk mengukur tabung dengan alas bulat tapi ujung mencorong. Orang pertama, matematikawan, mengukur diameter tabung dan sisi-sisi lainnya, kemudian melakukan perhitungan integral tingkat tiga. 

Orang kedua, fisikawan, memasukkan air ke dalam tabung, kemudian mengeluarkan air ke gelas ukur, dan membaca volumenya. Orang ketiga, engineer, membaca nomor seri di bawah tabung, kemudian mengambil buku di pojok lab untuk membaca jenis tabung, bahan, dan volumenya.

Alat Tulis
Cerita ini terjadi di masa perlombaan teknologi luar angkasa, antara Amerika Serikat melawan Uni Soviet. NASA, menemukan bahwa pena yang bekerja dengan gravitasi itu tidak dapat bekerja di luar angkasa, merancang pena jenis baru yang memiliki tekanan internal. Tekanan tinta dikendalikan oleh genggaman pemakai. 

Untuk sistem sensor dan sebagainya, dihabiskan dana mencapai satu juta dollar. Namun demikian, pena ini bekerja dengan baik sekali. Pihak Uni Soviet, mengalami masalah yang sama, memutuskan untuk menggunakan pensil.

Istri Atau Pacar?

Tiga engineer berbincang santai. Di luar kebiasaan, kali ini mereka memperbincangkan soal istri dan pacar. "Saya lebih suka punya pacar," kata engineer pertama. "Lebih bebas, Tidak terikat waktu. 

Dan lebih mesra." "Istri justru lebih mesra," kata engineer kedua. "Lagipula lebih santai. Dan jelas kita lebih terurus, sehingga bisa berfokus lebih banyak pada engineering." "Kalau saya, lebih suka punya istri dan pacar sekaligus," kata engineer ketiga. 

"Malam-malam, istri saya mengira saya sedang serong ke pacar saya. Pacar saya mengira saya kembali ke istri saya. Padahal saya lagi asyik dengan eksperimen di lab, tanpa gangguan."

Ayah Dan Anak

Nak kalo ujian kamu jelek jangan panggila aku Ayah lagi. Iya Ayah aku berjanji. Jawab anaknya. Keesokan harinya sang Ayah bertanyak pada anaknya: Bagaimana hasil ujian kamu nak? Anaknya menjawa: "HANCUR BRO".....hehehehehe.......

Absen Kelas
Di kelas 1 sebuah Sekolah Dasar sedang ada absen kelas...

Guru: "Nana Yuliani!"
Nana: "Saya, Bu!"
Guru: "David Hutagalung!"
David: "Saya, Bu!"

Guru: "Tono Surtono M!"
Tono: "Saya, Bu!"
Guru: "Tono, tolong sini sebentar..."

Tono: "Kenapa, Bu Guru?"
Guru: "Ibu agak nggak suka sama nama kamu. Kalo udah Tono, jangan pake Surtono lagi. Jadinya aneh. Bilangin itu ke bapak kamu, ya!?"

Tono: "Iya, Bu!"
Guru: "Ngomong-ngomong, M-nya itu singkatan dari apa?"
Tono: "Martono, Bu!"


Adik Menangis
Nurdin yang berusia lima tahun itu segera lari menemui ibunya setelah adiknya menangis keras-keras.

"Ibu, adik menangis di depan pintu." "Pasti kamu ganggu, ya?".
"Nggak kok. Nurdin nggak apa-apain."

"Lalu, kenapa adik bisa menangis?"
"Cuma kejatuhan cicak kecil di kepalanya."

"Ah, masa kejatuhan cicak kecil bisa bikin adik menangis?"
"Cicaknya langsung kupukul dengan gagang sapu, Bu.."

Asal Manusia
Di suatu sidang internasional, berkumpullah para sarjana biologi untuk menentukan dan mengambil kesimpulan asal-usul manusia. 

Tak ketinggalan Sarjana Biologi dari Indonesia. Setelah melewati masa persidangan yang cukup alot dan cukup lama, tibalah saatnya untuk mengambil keputusan dengan suara terbanyak. Pemimpin Sidang: "Jadi kita semua setuju dengan teori Darwin bahwa manusia berasal dari kera. Yang setuju harap berdiri. 

"Maka seluruh hadirin berdiri kecuali Sarjana dari Indonesia. Semua mata tertuju pada sarjana kita ini, suasana agak ribut. Sehingga pemimpin sidang menyuruh hadirin tenang dan duduk kembali. 

Dan bertanya pada saudara kita ini : Pemimpin Sidang: "Tolong anda jelaskan kenapa anda tidak setuju dengan teori Darwin?" Dengan tenang nya dan lantang Sarjana kita ini berbicara pada semua hadirin. Sarjana Indonesia: "Sekarang ..., barang siapa yang merasa dirinya keturunan kera coba berdiri !!!! "Hadirin: ".........!!!!!!!!..............????????

Anjing Pintar
Dua orang perempuan sedang meributkan anjing-anjing mereka. Keduanya saling menyombongkan kepintaran piaraan mereka itu.

Perempuan 1: "Anjing gua hebat banget, deh. Tiap pagi ia nungguin tukang koran, dan begitu loper itu datang, anjing gua langsung ngambil korannya dan membawanya ke tempat gua sarapan."

Perempuan 2: "Ya, gua tahu itu."
Perempuan 1 (kaget): "Darimana lu tahu?"
Perempuan 2 : "Anjing gua yang cerita."

Binatang Berbisa
Dalam pelajaran ilmu hewan, Pak Guru menjelaskan, "Ular adalah binatang yang berbisa, oleh karena itu ..."

Pak Guru berhenti menerangkan karena dilihatnya Anton bercanda dengan teman di depan mejanya.

"Anton!" bentak Pak Guru. "Coba berikan contoh lima binatang yang mempunyai bisa!"
"Kucing bisa, ayam bisa, bebek bisa, semut bisa, tikus juga bisa ..."

Daun Telinga
Seorang pria mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan, sehingga kedua daun telinganya harus diamputasi. 

Namun demikian ia merasa sangat percaya diri karena kemungkinan orang tidak memperhatikannya atau melihat keanehan tsb. Dengan santunan yang ia peroleh dari asuransi kecelakaan, pria tersebut membeli sebuah perusahaan komputer kecil. 

Bisnis ini sudah diidam-idamkannya sejak dulu, namun baru bisa diwujudkan sekarang dengan sejumlah besar uang yang ia terima.

Karena ia kurang mengerti masalah komputer, maka pria tsb ingin memperkerjakan satu orang pegawai. Lalu ia membuka lowongan dan memanggil 3 orang untuk diwawancarai.

Pria tersebut mewawancarai pelamar yang pertama. Ia puas dengan hasil wawancaranya dan pada akhir pembicaraan bertanya: "Apakah kamu melihat sesuatu yang aneh pada saya ? " Pelamar pertama kemudian menjawab : " Yahh. karena Bapak menanyakannya, maka saya katakan terus terang. 

Bapak tidak punya kedua daun telinga." Mendengar itu pria tsb kecewa dan mengusir keluar pelamar pertama.

Pria tersebut kemudian memanggil pelamar kedua. Pada akhir wawancara, ia kembali menanyakan hal yang serupa. Pelamar kedua juga menjawab : "Saya lihat Bapak tidak punya daun telinga."

Pria tersebut kecewa dan mengusir keluar pelamar kedua. Kemudian pria tsb mewawancarai pelamar ketiga yang terakhir. Pada akhir wawancara ia kembali menanyakan pertanyaan yang sama. Pelamar ketiga menjawab : "Bapak menggunakan kontak lens.

"Pria tsb tersenyum senang, lalu bertanya kembali : "Bagaimana anda tahu saya memakai kontak lens ?" Pelamar ketiga menjawab : "Bapak tidak memiliki kedua daun telinga sehingga tidak mungkin memakai kaca mata . . . "

Keturunan
Pulang sekolah, sambil berlari-lari Romi mendapati ibunya sambil bertanya:
"Bu, Pak Guru tadi bilang, sebenarnya kita ini keturunan monyet. Apa benar begitu, Bu?"
"Enggak tahu juga," sahut ibunya enggan. "Wong ... ibu belum mengenal semua keluarga ayahmu!"

Posting Komentar untuk "Kumpulan Humor Rohani"