10 Perbedaan Pemimpin Liturgi Dan Pemimpin Pujian

Cara memimpin Ibadah
Foto By Yuddi

Sebelum memulai Ibadah/kebaktian sebaiknya Pemimpin Pujian (WL) mempersiapkan acara dan menguasai jalannya acara secara teknis. 
Para pelayan harus mengerti jenis kebaktian yang akan diselengarakan. Sehingga dapat menentukan lagu-lagu pujian yang sesuai dengan situasinya.

Kebaktian perayaan.→ Lebih semarak.

Kebaktian acara protokoler & seminar. → Perpindahan acara lebih teratur dan lebih resmi. Bagaimana membuat supaya pada acara protokoler tetap dapat diikuti dengan penuh perhatian.

Kebaktian dalam ibadah di Gereja.→ Lebih tenang, bisa dimulai dengan lagu penyembahan.
Kebaktian Pemuda.→ Lebih enerjik.
Kebaktian khusus kaum ibu→ Lebih tenang.
Kebaktian Anak [Sekolah Minggu]→ Banyak gerakan dalam bernyanyi.

Dengan mempersiapkan sebuah acara secara teknis dengan tepat maka proses berjalannya kegiatan atau acara akan sukses seperti yang kita kehendaki.

Dalam setiap acara atau ibadah tentu ada bermacam-macam bentuk dan variasi dalam prosesinya yang kita kenal dengan LITURGI.

10 perbedaan antara Pemimpin Liturgi dan Pemimpin Pujian sebagai berikut:
Pemimpin Liturgi
  • Pemimpin Liturgi Pelayan adalah seorang penatua/ diaken.
  • Setiap ucapan mengarah pada liturgi yang sudah ada. (Tidak ada komentar di tengah lagu)
  • Perpindahan liturgi sangat jelas sekali.
  • Nyanyian terdiri dari beberapa ayat.
  • Pada umumnya tiap ayat dinyanyikan satu kali saja.
  • Intro lagu mengikuti partitur yang sudah ada dan lebih sederhana.
  • Skill dalam menyanyi tidak terlalu ditekankan.
  • Musik hanya sebagai pengiring.
  • Penambahan lagu baru dapat dikata-kan tidak ada.
Pemimpin Pujian
  • Pemimpin Pujian Pelayan boleh dari antara pengerja.
  • Dapat memberi komentar di tengah lagu dengan tujuan agar jemaat lebih siap dalam puji-pujian.
  • Perpindahan acara mengalir.
  • Pada umumnya nyanyian hanya satu ayat.
  • Pengulangan nyanyian ditentukan pada saat pujian sedang berlangsung.
  • Intro lagu diaransir sendiri.
  • Dibutuhkan skill yang baik dari Song Leadernya.
  • Aransemen tergantung dari 'pemusik', sehingga sangat berpengaruh pada lagu yang dinyanyikan.
  • Penambahan lagu baru sangat cepat sekali.
Sukses tidaknya sebuah acara Ibadah tergantung dari seorang Pemimpin Pujian atau Pemimpin Liturgi. Kehidupan yang benar dan motifasi yang tepat dalam melayani akan melahirkan sebuah ibadah yang penuh dengan urapan dan sukacita. Jemaat akan merassakan perjumpaan yang istimewa melalui ibadah yang diikutinya.

By. B. Sihombing

Posting Komentar untuk "10 Perbedaan Pemimpin Liturgi Dan Pemimpin Pujian"