Pandangan Teologis Tentang Keselamatan
Apakah Yesus satu-satunya jalan selamat?
Ada 3 pandangan:
Pluralisme:
Tak ada kebenaran mutlak, semua relative. Yesus hanya salah satu jalan. Semua agama bisa menyelamatkan, asal orangnya taat kepada agamanya.
Ekklusivisme:
Yesus satu-satunya jalan keselamatan. Yoh 14:6, Kis. 4:12. Orang harus percaya kepada Kristus untuk selamat. Yoh. 3:16.
Inklusivisme:
Yesus satu-satunya jalan, tapi ada “hidden /unknown Christ” di berbagai agama. Allah berinkarnasi dalam Yesus menurut Kristen, tetapi Allah juga berinkarnasi dalam semua agama & kebudayaan.
Jadi yang selamat bukan hanya yang percaya Yesus, tapi yang sungguh menaati ritual agama masing-masing, ini melemahkan misi Kristen.
Ketiga pandangan diatas adalah pandangan yang spekulatif.
Yesus satu-satunya jalan keselamatan (Yoh. 14:6). Untuk selamat orang harus percaya Yesus (Yoh. 3:16,18). Kesalehan manusia seperti kain kotor (Yes. 64:6). Jika ada jalan keselamatan lain, Yesus tidak perlu mati disalib.
Allah memilih & menetapkan orang yang akan diselamatkan sebelum dunia dijadikan. Ef.1:4-6. Berdasarkan apa?
Saat Allah memilih siapa yang selamat karena kedaulatan-Nya, saat itu juga Dia sudah tahu siapa manusia yang akan menggunakan kehendak bebasnya untuk meresponi panggilan-Nya (untuk percaya kepada Yesus).
Orang percaya harus punya kepastian keselamatan, jika tidak itu berarti ia menganggap Allah penipu (I Yoh. 5:10-13, Yoh. 10:28).
Dasar keyakinannya:
Firman Allah (bukti obyektif).
Kesaksian Roh Allah (bukti subyektif) Roma. 8:16.
Buah iman (kekudusan).
Orang yg mengaku selamat tapi tidak hidup kudus, maka diragukan kelahiran barunya (I Yoh. 3:9).
Bila orang yang percaya Yesus jatuh lagi dalam dosa maka dia harus mengaku dosa untuk menerima pengampunan Allah (I Yoh 1:9). Akibatnya: Allah akan mengembalikan sukacita keselamatan (Mzm. 51:14), relasi dengan Tuhan dipulihkan.
Ada 3 pandangan:
Pluralisme:
Tak ada kebenaran mutlak, semua relative. Yesus hanya salah satu jalan. Semua agama bisa menyelamatkan, asal orangnya taat kepada agamanya.
Ekklusivisme:
Yesus satu-satunya jalan keselamatan. Yoh 14:6, Kis. 4:12. Orang harus percaya kepada Kristus untuk selamat. Yoh. 3:16.
Inklusivisme:
Yesus satu-satunya jalan, tapi ada “hidden /unknown Christ” di berbagai agama. Allah berinkarnasi dalam Yesus menurut Kristen, tetapi Allah juga berinkarnasi dalam semua agama & kebudayaan.
Jadi yang selamat bukan hanya yang percaya Yesus, tapi yang sungguh menaati ritual agama masing-masing, ini melemahkan misi Kristen.
Ketiga pandangan diatas adalah pandangan yang spekulatif.
Yesus satu-satunya jalan keselamatan (Yoh. 14:6). Untuk selamat orang harus percaya Yesus (Yoh. 3:16,18). Kesalehan manusia seperti kain kotor (Yes. 64:6). Jika ada jalan keselamatan lain, Yesus tidak perlu mati disalib.
Allah memilih & menetapkan orang yang akan diselamatkan sebelum dunia dijadikan. Ef.1:4-6. Berdasarkan apa?
- Kedaulatan-Nya? (Keputusan Allah yang tak bisa dibantah): Calvinisme.
- Kemahatahuan-Nya? (Dia tahu siapa orang yang akan gunakan free will terima Yesus): Arminianisme.
Saat Allah memilih siapa yang selamat karena kedaulatan-Nya, saat itu juga Dia sudah tahu siapa manusia yang akan menggunakan kehendak bebasnya untuk meresponi panggilan-Nya (untuk percaya kepada Yesus).
Orang percaya harus punya kepastian keselamatan, jika tidak itu berarti ia menganggap Allah penipu (I Yoh. 5:10-13, Yoh. 10:28).
Dasar keyakinannya:
Firman Allah (bukti obyektif).
Kesaksian Roh Allah (bukti subyektif) Roma. 8:16.
Buah iman (kekudusan).
Orang yg mengaku selamat tapi tidak hidup kudus, maka diragukan kelahiran barunya (I Yoh. 3:9).
Bila orang yang percaya Yesus jatuh lagi dalam dosa maka dia harus mengaku dosa untuk menerima pengampunan Allah (I Yoh 1:9). Akibatnya: Allah akan mengembalikan sukacita keselamatan (Mzm. 51:14), relasi dengan Tuhan dipulihkan.
Posting Komentar untuk "Pandangan Teologis Tentang Keselamatan"