Apakah Keselamatan Bisa Hilang?
![]() |
Foto By Sonny Wanda |
Menurut kaum Calvinis, karena Allah yang berinisiatif memanggil dan menentukan, dan karena Allah sanggup untuk memelihara dan menjaga apa yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka tidak mungkin orang yang dipanggil kehilangan keselamatannya. Ayat yang dipakai, misalnya: Yohanes 10:28-29, Roma 8:38-39, Filipi 1:6, II Timotius 1:12, I Petrus 1:5.
Sebaliknya menurut kaum Armenian, karena ketentuan Allah berdasarkan respon manusia, maka akhirnya ketekunan itu berdasarkan usaha manusia. Tentu saja niat dan usaha manusia dibantu oleh kuasa Allah. Jadi menurut Armenianisme, "eternal security" akan dicapai orang kalau mereka tetap di dalam Yesus. Ayat yang dipakai, misalnya: Yohanes 15:1-8, Ibrani 6:4 6; 10:26-27.
Titik tolak perbedaan kedua pandangan itu berkaitan dengan konsep pilihan (election), yaitu: perbuatan Allah memilih mereka yang akan diselamatkan untuk menjadi anggota tubuh Kristus. Allah sudah memilih siapakah orang-orang yang akan diselamatkan-Nya, pada masa lampau yaitu sebelum dunia dijadikan. Inilah dasar predestinasi (menentukan/menandai sebelumnya). (Ef. 1:4-6, Rom. 8:29-30, Kis. 13:48). Perbedaan pandangan antara Calvinisme dan Arminianisme tentang kepastian keselamatan adalah sebagai berikut:
Calvinisme
- Dosa adalah kerusakan total manusia. Manusia tak berdaya meresponi panggilan Allah
- Allah berdaulat menentukan orang yang dipilih-Nya, tanpa syarat.
- Penebusan terbatas. Kristus mati hanya untuk menyelamatkan orang pilihan-Nya
- Anugerah keselamatan tak dapat ditolak oleh orang yang telah ditetapkan-Nya.
- Pemeliharaan kekal. Sekali selamat tetap selamat.
- Walau sudah berdosa, manusia oleh anugerah-Nya masih bisa meresponi panggilan Allah meresponi panggilan Allah (percaya). Yes. 55:1, Mat. 11:28.
- Allah memilih karena la tahu siapa yang akan meresponi panggilan-Nya
- Penebusan Kristus tak terbatas, bagi orang yang mau menerima-Nya
- Manusia punya kebebasan untuk menerima atau menolak anugerah Allah.
- Orang yang sudah selamat, masih ada kemungkinan kehilangan keselamatan.
Calvinisme menekankan kedaulatan Allah dan mengecilkan kehendak bebas manusia. Sebaliknya Arminianisme menekankan kehendak bebas manusia dan mengecilkan unsur kedaulatan Allah dan kerusakan manusia. Jadi pandangan mana yang harus kita pilih? Sebaiknya kita menjaga KESEIMBANGAN antara kedua pandangan ini.
Pertanyaan mendasarnya adalah: Penetapan Allah atas keselamatan seseorang itu diawali oleh kedaulatan-Nya atau kemahatahuan-Nya? Mana yang lebih dulu: Allah menentukan keselamatan bagi seseorang, sehingga akhirnya dia percaya? ataukah karena Allah mengetahui siapa yang akan meresponi panggilan-Nya pada waktu Injil diberitakan, baru Dia menentukan keselamatan seseorang? Jawabannya sederhana: Allah itu tidak dibatasi waktu (berbeda dengan manusia), jadi pada waktu Dia menentukan pilihan-Nya siapa yang akan diselamatkan karena kedaulatan-Nya, pada saat yang yang sama dalam kemahatahuan-Nya Allah juga mengetahui siapa manusia yang menggunakan kehendak bebasnya secara positif untuk meresponi panggilan-Nya.
Departemen Teologi (2018). Pdt Henky So, MTh, et. al.. ed.
Posting Komentar untuk "Apakah Keselamatan Bisa Hilang?"