"Doa Bapa Kami Bukan Mantra"! Bagaimana Seharusnya Berdoa?
![]() |
Foto By sonny Wanda |
Apa sebenarnya arti doa dan mantra?
Doa adalah cara kita manusia untuk bisa berbicara dengan Tuhan. Dalam doa kita dapat mengucap syukur, meminta/memohon, dan menyerahkan diri kita kepada Tuhan. ... Dengan doa kita dapat merasakan kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Doa memberikan penyembuhan (Kej 20:17), dengan berdoa kita dapat memperoleh kesembuhan.
Mantra adalah kumpulan kata-kata yang dipercaya mempunyai kekuatan mistis atau gaib. Mantra juga termasuk dalam puisi lama/tua, yang pada masyarakat Melayu bukan dianggap sebagai sebuah karya sastra, tetapi lebih berhubungan dengan adat istiadat dan kepercayaan.
Mantra biasanya digunakan atau diucapkan pada waktu dan tempat tertentu yang memiliki tujuan untuk menimbulkan suatu kemampuan tertentu bagi orang yang menggunakan atau mengucapkan mantra tersebut. Mantra umumnya didalami dan dikuasai oleh orang-orang tertentu, seperti dukun dan pawang.
Doa Bapa Kami diberikan bukan dengan tujuan untuk di doakan kata demi kata.
Calvin: “Christ does not enjoin his people to pray in a prepared form of words” (Kristus tidak memerintahkan umatNya untuk berdoa dengan suatu bentuk / susunan kata-kata yang sudah disiapkan)
“Christ does not command his people to adhere to certain words” (Kristus tidak memerintahkan umatNya untuk berpegang pada kata-kata tertentu)
Beberapa alasan dari pandangan ini:
Matius 6:9, ‘berdoalah demikian’.
RSV: ‘Pray then like this’ (Maka berdoalah seperti ini).
NASB: ‘pray, then, in this way’ (Maka, berdoalah dengan cara ini).
KJV: ‘After this manner therefore pray ye’ (Karena itu, berdoalah menurut cara ini).
Tidak dikatakan ‘pray in these words’ (berdoalah dengan kata-kata ini).
Jadi, kita tidak harus berdoa persis seperti itu kata demi kata.
Doa Bapa Kami diberikan sebagai contoh / model doa, tentang apa yang seharusnya kita minta dalam doa.Calvin: “Christ ... only points out what ought to be the object of all our wishes and prayers” (Kristus ... hanya menunjukkan apa yang seharusnya merupakan obyek dari semua keinginan dan doa kita)
Calvin: “His intention rather was, to guide and restrain our wishes, that they might not go beyond those limits” (MaksudNya adalah, untuk memimpin dan mengekang keinginan-keinginan kita, supaya tidak melampaui batas)
Doa Bapa Kami bukan Mantra.
Bagian ini adalah permohonan agar kuasa, kesucian, keadilan, kebenaran, kedamaian, dan kemuliaan Allah bertakhta di seluruh bumi dengan segera. Semua kejahatan, ketidakadilan, penghinaan terhadap nama Tuhan, penindasan, dan semua hal lainnya akan dihakimi dan dibersihkan dari Kerajaan Allah.
Kedatangan Kerajaan Allah adalah permohonan untuk sifat Allah yang benar dan adil dinyatakan untuk menghancurkan segala kecemaran, kejahatan, dan ketidakadilan di dunia ini.
Doa dilanjutkan dengan memohon kepada Bapa agar apa yang Bapa rencanakan di bumi dapat terjadi sama seperti di surga kehendak-Nya jadi.
Doa dilanjutkan dengan memohon kepada Bapa agar apa yang Bapa rencanakan di bumi dapat terjadi sama seperti di surga kehendak-Nya jadi.
Ini adalah permohonan yang menyatakan kebertundukan mutlak kepada Allah. Orang Kristen sejati harus berdoa dengan menyadari hal ini. Kebertundukan kepada kehendak Allah adalah hal yang paling penting untuk mematikan sifat mementingkan diri sendiri.
Tidak ada cara lain! Utamakan Allah, bukan diri. Utamakan kemuliaan Allah, bukan kedamaian hidup diri. Utamakan menyenangkan Allah, bukan kesenangan sendiri. Inilah paradoks hidup manusia. Ketika kita mencari damai bagi diri sendiri, damai tidak akan pernah tiba.
Ketika kita mencari ketenangan bagi diri sendiri, justru ketenangan menjauh dari kita. Tetapi ketika kita menjalani hidup dengan penuh ketaatan akan kehendak Allah, di situlah bahagia sejati bermula. Bukan kehendakku, melainkan kehendak-Mu jadilah (Luk. 22:42).
Posting Komentar untuk ""Doa Bapa Kami Bukan Mantra"! Bagaimana Seharusnya Berdoa?"