Indahnya Pernikahan Bukan Meriahnya Tetapi Proses Menjalaninya
![]() |
| Musa & Joy |
Tetapi itu semua hanyalah permulaan dari sebuah perjalanan panjang dalam pernikahan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah masing-masing akan melepaskan kebiasaan-kebiasaan dan kesenangannya, menghadapi dunia baru dengan adanya anak-anak yang akan dilahirkan dan masalah akan timbul bagaimana mendidik mereka, membesarkan dan mencukupi kebutuhan mereka.
Tantangan nyata mulai dihadapi, mulai dari kebutuhan hidup secara jasmani: finansial, sosial dan kebutuhan rohani. Kebiasaan dan kesenangan pribadi saat single akan banyak yang dikorbankan untuk menjaga sebuah hubungan pernikahan. Ego dan kepentingan pribadi harus dikesampingkan.
Munculnya pihak ketiga, keempat, kelima dan seterusnya: teman, saudara, mertua, orang tua, hingga oknum yang mencoba masuk untuk mengambil hati kita atau pasangan kita. Semua itu akan dihadapi dan tidak bisa dihindari.
Awal pernikahan yang baik tidak akan menjamin kekuatan dalam pernikahan itu sendiri. Pesta yang megah dan meriah, photo yang indah dalam album dan bulan madu yang luar biasa hingga khusuknya upacara pernikahan tidak akan mampu menjamin langgengnya sebuah pernikahan.
Karena memang pernikahan bukanlah untuk dipertontonkan tapi pernikahan adalah untuk dinikmati, dihidupi bersama, dan dimengerti maknanya sebagai rencana Tuhan yang besar.
Pernikahan yang indah bukanlah pernikahan tanpa perselisihan tetapi pernikahan yang selalu keluar sebagai pemenang dalam setiap 'ombak' besar yang menerpanya.
Hal ini hanya bisa terjadi ketika ego masing-masing disingkirkan dan mengutamakan kasih sebagai landasan utama. Kasih yang tanpa pamrih, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dan kasih yang rela berkorban (kasih agape), Itulah sebabnya tidak bisa berjuang sendirian. Harus berjuang bersama
Written By: Angelita Joanna Liem

Posting Komentar untuk "Indahnya Pernikahan Bukan Meriahnya Tetapi Proses Menjalaninya"