Menikah Itu Berat? Simak Penjelasannya

Ps. Gion & Ps. Angelita

Saat kita memutuskan untuk menikah, saat itu juga kita harus rela melepaskan semua kepentingan pribadi dan ego,dan beralih menjadi kepentingan bersama dengan mengalah, melayani, memahami, berkorban, hingga menutup sebelah mata akan fakta yang kadang menyakitkan. Inilah anugerah dalam pernikahan.

Definisi anugerah adalah memberikan atau menerima sesuatu yang tidak layak kita berikan atau kita terima, karena cinta. Dimana ada cinta, di sana harus ada anugerah. Tanpa Anugerah itu bukan cinta tapi hanya sekedar nafsu yang dibungkus kemasan cinta.

Bukan berarti membiarkan kesalahan, apalagi sengaja melakukan kesalahan, tapi berusaha mengerti realitanya bahwa manusia tidak pernah luput dari kesalahan! Tidak perlu terlalu dibesar-besarkan dan jangan suka mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu.

Pernikahan itu bukan sebuah pertandingan yang selalu mengumpulkan nilai, siapa yang lebih hebat, siapa yang lebih berjasa, atau siapa yang lebih dominan. Menikah itu berkorban, bukan Bertanding!

Masa untuk hobby saja orang berani bayar harga hingga mencapai taraf kebodohan hanya demi kesenangan, apalagi untuk sebuah pernikahan!? Pernikahan itu lebih dari hobby, karir, persahabatan, kebiasaan, adat, budaya, dan ego.

Pernikahan Kristen itu bahkan lebih dari dirimu sendiri, sebab kita bukan lagi satu, bukan lagi dua, tapi "dua menjadi satu senyawa!"

Jika belum mengerti konsep ini maka hubungan pernikahan hanya akan mencapai level teman, sahabat, atau yang paling parah pernikahan hanya sebuah adat kebudayaan yang harus dilakukan demi ego orang tua dan kebiasaan turun-temurun.

Level tertinggi sebuah hubungan itu adalah "pernikahan"! Bahkan melebihi hubungan orang tua dan anak.

Jika kamu belum siap, atau hanya setengah siap, maka jangan mengharapkan kualitas pernikahan yang senyawa. Dan jangan heran atau marah jika banyak pihak ketiga, keempat dan seterusnyaa akan masuk turut campur dalam pernikahanmu. Mertua,ipar,sahabat, bahkan sosmed akan ikutan heboh dengan pernikahan mu, Padahal pernikahan itu harusnya private bukan showtime

Written By: Angelita Joanna Liem

Berbagi :