Ibadah Di Rumah Apa Keuntungannya?
![]() |
Ibadah dirumah |
Esensi Ibadah Di Rumah
Ada yang bertanya: Apakah boleh dan Alkitabiah kalau beribadah di rumah? Apakah tidak bertentangan dengan aturan gereja? Apakah bisa mempengaruhi iman dan keselamatan?Sebenarnya kalau direnungkan tidak ada yang harus kita persoalkan karena sejatinya "ibadah dirumah" bukan hal baru. "Rumah" /"Bait" adalah "diri kita".
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1 Korintus 3:16)
Dengan beribadah di rumah kita kembali membangun hubungan dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga. Kita kembali kepada konsep awal dalam beribadah, Ada sikap empati, peduli dan kasih yang murni. Timbul semangat pelayanan dan sikap memperhatikan orang lain, mengunjungi yang susah dan mendoakan yang lemah. Ini merupakan ibadah yang sejati.
Moment ibadah di rumah merupakan kesempatan untuk kembali kepada semangat dan konsep gereja-mula-mula.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati (Kisah Para Rasul 2:46).
Jemaat mula-mula juga setiap hari berkumpul di Bait Allah artinya bahwa memang tempat untuk mereka bisa bertemu dalam jumlah yang besar yaitu Bait Allah. Alasan lain yaitu Tuhan menambahkan jumlah mereka sehingga Bait Allah menjadi pilihan yang tepat.
Namun demikian fokus utama mereka adalah dalam kelompok kecil atau yang biasa kita sebut 'pemuridan" membangun jejaring dan konsep ini hanya bisa diterapkan dalam skala kecil yaitu dari rumah-kerumah. Dampak dari konsep ini sangat besar dan hasilnya, berita Kabar Baik bisa terdengar dimanapun.
Pro Kontra Ibadah Di Rumah
Sejak ada anjuran beribadah di rumah menimbulkan banyak tanggapan. Ada yang kaget, ada yang protes tetapi ada juga bisa menikmati. Sebagian merasa terganggu oleh perasaan benar tidaknya konsep ibadah dirumah.Sebenarnya apa yang kita cari dalam ibadah? Bukankah ibadah bermakna intimacy dan hubungan personal antara kita dan Tuhan. Berarti tidak ada batasan tempat. Dimanapun kita berada kita bisa beribadah.
Alasan lain adalah karena konsep gereja konvensional masih melekat dalam pola pikir kita. Kita masih menganggap ibadah itu harus dihadiri banyak orang, diadakan di gedung yang besar/gereja, ada liturgi/tata ibadah, ada persembahan dan lain sebagainya.
Pola gereja konvensional ini sudah melekat erat dan dianggap sebagai sebuah keharusan yang mutlak. Kita semakin kabur mengenai konsep Gereja Sejati yang Kudus dan Am. Akhirnya Pola ini dianggap sebagai "kebenaran" dan kita akan merasa tidak aman apabila ada pola lain diluar pola yang sudah ada.
Kita harus kembali kepada semangat awal. Ibadah/Gereja bukan gedung atau tempat tetapi Ibadah/Gereja adalah "orang". Ibadah bukan sebuah aturan agama atau organisasi. Ibadah/Gereja adalah organisme yang hidup yang bergerak dan berdampak sesuai konsep Kepala Gereja Yesus Kristus
Kita seharusnya bersyukur berada di masa ini. Ada banyak kemudahan dan alat penunjang bagi ibadah kita. Teknologi memberi solusi praktis bagi kebutuhan itu. Konsep ibadah kita "audio-visual", pertemuan ibadah via online/live streaming. persembahan via e-money, pemuridan via aplikasi dan banyak lagi kemudahan-kemudahan yang lain.
Tetapi harus tetap sadar jangan terlena karena ada ancaman dan sisi buruk yang sedang mengintai. Kita semakin hari semakin ketergantungan dengan teknologi sehingga hal-hal prinsip bisa kita korbankan.
Pengaruh Teknologi Dalam Ibadah
Beberapa pengaruh teknologi terhadap kegiatan ibadah di rumah:Terciptanya sikap eksklusif karena Firman dipelajari dan dinikmati sendiri. Kita lebih sering sibuk dengan gadget akhirnya lupa dunia luar. Kabar Baik hanya sebatas halaman rumah kita (malas berbagi dan bercerita dengan sesama).
Kita bisa memilih model ibadah dan materi khotbah sesuai keinginan kita tanpa melihat kebutuhan rohani kita. Firman dan pengajaran yang menempelak dosa akan kita hindari dan singkirkan.
Kita bisa bersandiwara di media sosial mengenai perubahan hidup tetapi orang tidak tahu kenyataan yang sedang kita jalani.
Tidak semua acara ibadah yang disiarkan via video memberi dampak yang signifikan karena kita tidak tahu apakah orang mengikuti dan mendengar khotbah atau tidak. Apakah ada perubahan hidup atau tidak? Ibadah di rumah tidak bisa digantikan dengan teknologi.
Mengapa demikian? Karena melalui ibadah di rumah kita temukan esensi Ibadah: sharing, curhat, bercerita dan doa (seperti kelompok pemuridan).
Teknologi hanya sebagai sarana dan instrumen untuk mempermudah segala sesuatu. Menjangkau hal-hal praktis bukan prinsip karena fungsinya untuk mempermudah dan menghubungkan satu dengan yang lain.
Teladan dan gaya hidup tidak bisa digantikan dengan teknologi.
Ibadah dari rumah yang kita jalani sekarang adalah solusi sementara yang kondisional untuk mengatasi situasi krisis yang kita alami.
Teknologi hanya sebagai sarana dan instrumen untuk mempermudah segala sesuatu. Menjangkau hal-hal praktis bukan prinsip karena fungsinya untuk mempermudah dan menghubungkan satu dengan yang lain.
Teladan dan gaya hidup tidak bisa digantikan dengan teknologi.
Ibadah dari rumah yang kita jalani sekarang adalah solusi sementara yang kondisional untuk mengatasi situasi krisis yang kita alami.
Ibadah Rumah Sebagai Jawaban
Ibadah dari rumah belum bisa memenuhi kriteria sebagai gereja mula-mula karena belum memenuhi konsep dan spirit gereja mula-mula.
Tetapi nampaknya kita sedang ke arah sana, hanya butuh waktu saja.
Yang menarik untuk direnungkan:
Bukan Ibadah di Rumah tetapi Ibadah Rumah
Ibadah Rumah konsepnya: komunitas Kecil - Berjejaring - Berdampak Luas. Dan inilah semangat gereja mula-mula.
Tetapi nampaknya kita sedang ke arah sana, hanya butuh waktu saja.
Yang menarik untuk direnungkan:
Bukan Ibadah di Rumah tetapi Ibadah Rumah
Ibadah Rumah konsepnya: komunitas Kecil - Berjejaring - Berdampak Luas. Dan inilah semangat gereja mula-mula.
kitalah Gereja atau ekklesia, orang-orang yang diselamatkan dan membangun komunitas kerajaan sorga. Melalui komunitas kecil dari rumah kita akan membentuk jaringan komunitas yang luas dengan demikian tugas Amanat Agung dapat segera diselesaikan dan semua orang mendengarkan Injil.
Posting Komentar untuk "Ibadah Di Rumah Apa Keuntungannya?"