Organisasi Dan Cara Mengelola Gereja Yang Inovatif
![]() |
Gereja |
Apa organisasi itu?
Organisasi adalah persekutuan
Memiliki Tujuan
Memiliki Perangkat
Ada aktivitas manusiawi
Organisasi adalah alat, bukan tujuan
Ada proses dan tahapan mencapai tujuan bersamaPentingnya organisasi:
Wadah komunikasi interpersonal
Fasilitator bagi pengembangan komunitas
Wadah terwujudnya berbagai aspirasi dan keinginan sesuai kebutuhan
Pengejawantahan tugas-tugas kemasyarakatanOrganisasi Linier
Organisasi yang paling sederhana hanya mengenal atasan dan pelaksana. Biasa disebut dengan organiasi hierarkhis
Organisasi Linier dan Staf
Organisasi yang cocok dengan konstituen yang besar dan luas. Pimpinan bertindak sebagai pemegang kendali, menentukan tujuan dan kebijakan
Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun berdasarkan fungsi sesuai kepentingan organisasi. Cocok untuk tugas pekerjaan yang banyak dan luas
Elemen Organisasi
Pembagian kerja
Type pekerjaan yang dilakukan
Pengelompokan kerja
Pimpinan dan orang yang dipimpin
Garis komando dan pertanggung jawaban
Rentang kendali tingkat manajemen
Gereja Sebagai Organisasi
Kata organisasi dari bahasa Yunani “organon” atau bahasa Latin “organum” yang berarti alat.
Organisasi sebenarnya adalah alat, bukan tujuan hanya “alat’ untuk mencapai tujuan.
Menurut Agus Lay: Organisasi adalah suatu proses penempatan orang-orang ke dalam struktur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Jika dihubungkan dengan gereja-gereja maka jelaslah bahwa gereja menempatkan orang-orang untuk bekerja dan melayani sehingga misi dan tujuan Allah dicapai.
Gereja sebagai organisasi dari sudut Sosiologis
Adanya interaksi sosial
Adanya peraturan yang berlaku
Adanya strata sosial
Ada pemimpin dan orang yang dipimpin
Dibangun dalam komunitas tertentu
Gereja sebagai Organiasi dari Sudut Teologis
Memiliki misi kerohanian
Memiliki landasan Alkitab
Dibangun dalam komunitas orang percaya
Merupakan alat bagi kerajaan sorga
Bentuk Organisasi
Organisasi Papal
Organisasi Episkopal
Organisasi Presbiterial
Organisasi Kongregasional
Organisasi Papal
Organisasi yang paling sederhana hanya ada pimpinan dan pelaksana. Gereja yang beraliran ini adalah Roma Katholik. Keputusan semuanya dilakukan oleh pimpinan dan tidak bisa diganggu gugat.
Organisasi Episkopal
Dari kata episkopos diartikan pemilik atau penunggu. Kata ini merujuk kepada sistem kemajelisan. Organisasi yang dibangun dengan sistem kemajelisan dimana pendeta menjadi ketua majelis dan juga sbg pelayan Mimbar
Organisasi Presbiterial
Dalam hal organisasi presbiterial, pemimpin pendeta dan jemaat awam terlibat dalam pelayanan. Dalam istilah kita sering disebut dengan kepenatuaan (Majelis). Pendeta bertindak sebagai pelayan mimbar saja dan para majelis mengatur organisasi yang diketuai oleh jemaat
awam
Organisasi Kongregasional
Organisasi gereja yang bertitik tumpu kepada wewenang dari anggota jemaat yang memutuskan segala sesuatu. Tugas pendeta hanya sebagai pelayan firman dan memimpin sakramen. Rapat, jemaat lebih berperan dalam segala sesuatu
Manajemen Gereja
Contoh Manajemen yang praktis dan efektif dalam Alkitab:
Kejadian 41-42 (Manajemen Pangan oleh Yusuf)
Kel 18:1-27, Kepemimpinan Musa atas bangsa Israel
Nehemia 1-13, Nehemia membangun tembok Yerusalem
Lukas 6:13, Manajemen personalia oleh Yesus kepada murid
Kisah 6:1-7, Reorganisasi pelayanan oleh para rasul
Tujuan Manajemen
Memastikan tujuan pelayanan dan progam gereja berjalan dengan baik
Memastikan fungsi-fungsi pengelolaan pelayanan mencapai tujuan yang dirumuskan
Meminimalisasi kesalahan dalam pengelolaan pelayanan Gereja
Fungsi-Fungsi Manajemen
Planning,Organizing,Actuating dan Controlling
Perencanaan (Planing)
Perencanaan adalah upaya yang merangkum seperangkat kerja yang dilakukan dalam usaha mencapai tujuan. Perencanaan merupakan peta yang menuntun keseluruhan mekanisme hidup dan kegiatan organisasi. Perencanaan menjadi penting dalam lembaga dan organisasi karena menentukan apa yang akan di kerjakan dalam tahun-tahun kerja.
Esensi Perencanaan
Perencanaan merangkum beberapa hal, yakni:
Apa yang dikerjakan?
Mengapa dikerjakan?
Dimana dikerjakan?
Kapan dikerjakan?
Siapa yang mengerjakan?
Bagaimana di kerjakan?
Prinsip Perencanaan
Memudahkan pencapaian tujuan
Dibuat berdasarkan tujuan organisasi
Dilakukan orang yang mengerti teknik perencanaan
Teliti dan penuh perincian
Bersinggungan dengan pelaksanaan
Bersifat sederhana
Bersifat fleksibel
Mengandung pengambilan resiko
Bersifat pragmatis
Harus merupakan forecasting
Jenis Perencanaan
Rencana Global, biasa disebut dengan corporate plan: tujuan, visi,misi dan sasaran yang akan dicapai
Rencana Strategis, rencana untuk melaksanakan tujuan, visi, misi dan Sasaran yang akan dicapai
Rencana operasional, biasa disebut standing plan dan single use plan yakni kegiatan operasional, dari hari ke hari
Prosedur Perencanaan
Berdoa minta hikmat Tuhan
Menetapkan Sasaran
Membuat Program
Menetapkan Jadwal
Menyusun Anggaran
Langkah 1: Berdoa memohon hikmat kepada Tuhan
Supaya doa spesifik harus melakukan analisa SWOT
Perhatikan kondisi internal dan eksternal
Memperhatikan faktor-faktor dalam organisasi atau lembaga
Menimbang kekuatan dan peluang organisasi
Langkah 2: Menetapkan sasaran (faith goals)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Ingat pesan FT dalam doa
Perhatikan tujuan gereja/lembaga/organisasi
Pelajari Tata Dasar/Tata Gereja dan identifikasi bidang-bidang pelayanan
Perhatikan satuan fungsional yang ada, seperti pelayanan kategorial (anak,remaja, pemuda dan dewasa)
Perhatikan satuan pendukung lain: sarana, prasarana, keuangan, dll
Perhatikan sasaran operasional gereja
Perhatikan fungsionaris yang bekerja dalam gereja
Langkah 3: Susun program kerja
Susun program kerja berdasarkan bidang kegiatan yang menunjang pencapaian sasaran
Langkah 4: Tetapkanlah jadwal (sesuai dengan program kerja) apakah jangka pendek;
menengah dan panjang
Langkah 5: Susunlah anggaran. Berapa banyak anggaran yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan program yang sudah disusun.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses penataan tugas dan orang yang tepat bagi setiap tugas pada suatu struktur dalam organisasi. Tujuannya untuk melancarkan pelaksanaan kerja dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian pada hakekatnya memastikan bagaimana antara tugas dan orang yang mengerjakan berjalan secara teratur.
Aspek Pengorganisasian
Menempatkan tugas dan fungsi serta tingkat kewenangan pada hirarki yang tepat
Menyediakan dasar bagi sistem mekanisme organisasi, komunikasi dan jalur kerja
Menyediakan mekanisme kehidupan organisasi yang berkenaan dengan kinerja dan pelaksanaan fungsi kepemimpinan
Hal-Hal Yang Perlu Dikerjakan Dalam Pengorganisasian
Merinci kegiatan yang harus dikerjakan
Memilih dan menetapkan personalia/SDM
Membagi kegiatan yang harus dilakukan organisasi
Menetapkan job description
Memadukan antara SDM dengan bidang tugas
Mengkombinasikan kegiatan organisasi
Membuat mekanisme koordinasi
Monitoring kegiatan
Melakukan tindakan koreksi
Kegiatan Seputar Pengorganisasian
Pengelompokan Kerja
Penyusunaan struktur
Penempatan personalia
Penjabaran Tugas
Struktur Organisasi
Unsur-unsur Struktur Organisasi
Pembagian Kerja
Tipe pekerjaan yang dilakukan
Pengelompokan pekerjaan
Pimpinan dan orang yang dipimpin
Garis komando dan pertanggungjawaban
Rentang kendali (span of control)
Tingkatan manajemen
Fungsi Pelaksanaan
Dalam aspek fungsi manajemen pelaksanaan beberapa hal yang perlu:
Menetapkan policy kerja
Membuat prosedural kerja (bagaimana memulai dan melaksanakan serta pelaporan)
Menjalin komunikasi dalam melaksanakan tiap unit kerja
Memastikan tiap unit bagian kerja bersinergi dengan baik
Menetapkan keputusan terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan, apakah diteruskan atau tidak
Memberikan motivasi dan dorongan kepada setiap unit kerja
Mendelegasikan tugas secara tepat
Fungsi Pelaksanaan
Penetapan Policy dan prosedur
Komunikasi
Pengambilan Keputusan
Motivasi
Pendelegasian
Esensi Komunikasi
Aspek yang penting dalam komunikasi, pada fungsi manajemen pelaksanaan adalah “pengkoordinasian”. Para pemimpin harus mengkomunikasikan “koordinasi kerja” kepada staf atau bawahannya
Memperhatikan garis komando dan kordinasi kegiatan dan pelaksanaan kerja. Memperhatikan kebergantungan seluruh staf kepada pimpinan. Karena itu dalam kordinasi tugas, harus dijelaskan dengan jelas
Komunikasi memastikan semua unit kerja berjalan dengan baik
Pengkoordinasian
Merupakan fungsi yang penting dalam semua tingkatan manajemen, sebab mengikat dan mempersatuuan semua aktivitas dan usaha
Pengkordiasian berada disemua level manajemen, sebab itu mengikat dan menentukan keefektifan kerja
Fungsi Manajemen Pengkoordinasian terdiri dari:
Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengendalian
Prinsip Pengkoordinasian
Kesatuan arah dan tujuan
Kesepakatan tentang kegiatan
Ketaatan dan loyalitas
Saling tukar informasi tentang kegiatan
Menghormati dan saling percaya
Profesionalitas
Ketepatan penggunaan alat kordinasi
Efisiensi
Ada pemimpin yang menggerakkan dan memonitor
Fungsi Pengendalian
Memastikan daftar rencana kegiatan operasional, seperti yang telah direncanakan
Memperhatikan SoP (standart of performance) yang telah disusun
Memeriksa laporan dan mencocokkan dengan RKO dan SoP
Menilai hasil capaian setelah melalui jangka waktu yang ditentukan
Jika memenuhi target, maka dalam perencanaan berikutnya menetapkan SoP lebih tinggi (besar)
Jika tidak memenuhi target, maka dilakukan tindakan koreksi diberbagai bidang
Siklus Pengendalian
Rencana Kerja operasional
Standard of Performance
Laporan
Penilaian
Koreksi
Tindakan Koreksi
Koreksi diadakan jika dalam berbagai hal pencapaian organisasi belum memadai atau tidak mencapai target. Bidang yang dievaluasi antara lain: SDM, Target, dan juga ketersediaan sarana/prasarana.
Koreksi juga diadakan jika dalam perjalanan organisasi terjadi stagnasi atau hambatan, setelah itu harus memutuskan melakukan efisiensi. Ini bisa juga dikerjakan dibagian akhir periode kerja.
Penutup
Manajemen gereja, adalah alat memastikan semua fungsi pengelolaan gereja berjalan baik.
Manajemen gereja berfungsi sebagai alat kontrol dan meminimalisasi kesalahan dalam pelayanan/program gereja.
Manajemen gereja, harus dilandasi pada terang firman Allah, sehingga tercapai tujuan pelayanan dengan akurat.
Posting Komentar untuk "Organisasi Dan Cara Mengelola Gereja Yang Inovatif "