Kebencian Akan Mengubah Hidup Anda

 

haters, membenci, kebencian
Sikap Membenci

Kebencian Itu Wajar?

Kebencian merupakan emosi yang sangat kuat yang sama kuatnya dengan cinta dan melambangkan ketidaksukaan, permusuhan, atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk, menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya.

Setiap orang siapapun dia selalu ada sikap benci. Membenci dan dibenci adalah sikap yang wajar yang selalu dijumpai setiap hari. Sebenarnya tidak ada orang ingin membenci sesuatu. Itu hanya sikap dari rasa peduli dan sayang. Benci hanyalah sebuah sisi lain dari peduli dan sayang dan itu wajar dalam konteks hubungan sesama manusia. 

Kebencian bisa terjadi ketika sesuatu tidak berjalan normal. Istri bisa membenci suami, sebaliknya suami bisa membenci istri hanya karena melihat kebiasaan buruk dan karakter buruk yang terus terulang. 

Orang yang disiplin dan taat aturan bisa marah dan benci bila melihat orang lain hidup sesuka hati dan melanggar aturan.  Wajar karena ada prinsip dan kebenaran yang diyakini, ada perhatian lebih disana. Sikap bencinya itu berdasarkan kebenaran yang diyakininya, "perhatian lebih", rasa peduli dan sikap menjunjung tinggi aturan dan disiplin sebagai kebenaran.

Kebencian Mengubah Hidup Anda

Bagaimana kebencian bisa mengubah hidup Anda? Sikap membenci itu baik namun jangan salah membenci. Penting untuk memahami kebencian mana yang tepat untuk diterapkan. 

Tidak semua sikap benci itu baik, setiap kebencian akan mempengaruhi hidup kita. Ada sikap benci yang harus kita hindari. Kebencian memiliki dua aspek yaitu positif dan negatif. 

Kebencian Yang Positif

Aspek positif adalah ketika kita berdiri dipihak Tuhan untuk membenci hal-hal yang dibenci Tuhan. Ini sikap yang alkitabiah dan membuktikan bahwa kita benar-benar sepaham dengan Tuhan. Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan" (Mzm 97:10a).

Semakin kita dekat dengan Tuhan semakin kita akan serupa dengan Dia, semakin kita memahami sifat dan karakter Ilahi semakin erat hubungan dan persekutuan kita dengan Tuhan menjadikan kita semakin peka terhadap dosa. Timbul rasa benci ketika nama Tuhan dicemooh, benci melihat kemunafikan rohani, perilaku-perilaku fasik dan orang-orang yang melanggar Firman dan aturanNya.

Kebencian tipe ini akan mengubah hidup Anda menjadi lebih baik. Hari-hari akan dipenuhi sukacita, semakin disukai banyak orang. Anda akan disebut "hater sejati". Kebencian Anda menyelamatkan hidup Anda dan orang lain. 

Anda berdiri sebagai pembela kebenaran dan menyuarakan kebenaran, memposisikan orang lain sebagai teman dan sahabat yang harus ditolong, rasa kemanusiaan menjadi utama, menganggap mereka sebagai orang yang teraniaya oleh kekuatan buruk. Anda membenci sifat, kebiasaan buruk dan karakter jahat yang sedang menghancurkan dan menggerogoti kebaikan-kebaikan dalam diri orang tersebut.

Kebencian Yang Negatif

Aspek negatif dari kebencian adalah ketika kebencian itu diarahkan kepada sesama. Tipe kebencian ini merupakan sifat alami manusia akibat kejatuhan manusia dalam dosa. Kekuatan dari tipe benci ini seperti "tato" yang melekat pada tubuh kita. dampak dan kekuatannya sulit untuk dihilangkan. 

Sifat benci ini merupakan warisan dari nenek moyang kita. Kejadian 4:1-17, kisah kakak beradik yang saling membunuh. Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya hanya karena persembahan Kain di tolak Tuhan.

Tindakan pembunuhan pasti terkutuk, tetapi kebencian merupakan dosa 'hati.' Setiap pikiran dan tindakan yang berisi kebencian merupakan tindakan pembunuhan di mata Allah. Allah akan menuntut keadilan, mungkin bukan dalam kehidupan ini, tetapi pada saat penghakiman kelak. 

Jadi, kebencian di hadapan Allah merupakan kekejian. Seorang pria yang membenci dikatakan berjalan dalam kegelapan, meskipun dia berkata bahwa dia berada di dalam terang (1 Yoh 2:9, 11).

Yang terburuk adalah jika seseorang pria yang mengaku beragama tapi terus menerus bermusuhan dengan saudaranya. Alkitab menyatakan bahwa orang tersebut adalah pembohong (1 Yoh 4:20). Ia mungkin dapat menipu orang-orang, tapi ia tidak pernah bisa menipu Allah. 

Berapa banyak orang-percaya yang hidup selama bertahun-tahun, berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja, memakai topeng di depan orang lain, pada akhirnya baru ketahuan memendam permusuhan (kebencian) terhadap sesama orang-percaya?

Kebencian adalah racun yang menghancurkan seseorang dari dalam, menghasilkan kepahitan yang menggerogoti hati dan pikiran kita. Inilah sebabnya mengapa Alkitab mengatakan kepada kita untuk tidak membiarkan "akar pahit" tumbuh di hati kita (Ibr 12:15). 

Kebencian juga menghancurkan kesaksian pribadi dari orang Kristen karena mencabut dia dari persekutuan dengan Allah dan orang-percaya lainnya.

Cara Mengelola Kebencian

Apabila seseorang membangun sikap benci atas dasar asumsi, perasaan tidak suka terhadap orang lain maka akan sangat berbahaya dan tidak sehat dalam sebuah hubungan, komunitas dan pertemanan.

Seringkali kebencian mengaburkan kebenaran yang seharusnya menjadi dasar untuk kita bersikap. Kita mudah  membangun opini dan asumsi atas dasar perasaan kita. Kita lupa melihat kebenaran dari sisi yang berbeda. Menghakimi, mencurigai dan membangun opini negatif sangat mudah kita lakukan sehingga mempengaruhi orang lain juga turut membenci dan mencurigai.

Seburuk apapun orang lain dalam pandangan kita, tidak ada hak untuk menghakimi dan membenci. Kita tidak tahu perjuangan dan penderitaan orang itu. Seberapa lelahnya dia berusaha untuk bangkit dari keterpurukan hidup. Demikian juga kita tidak punya hak untuk mengurusi dan mengomentari orang yang hidupnya baik-baik saja. Kebenaran dan waktu yang akan membuktikan benar atau salah.

Sikap benci yang pantas kita lakukan adalah seperti yang pernah Yesus lakukan ketika ada sekelompok orang berjubah agama, ahli taurat dan farisi yang hendak melempari perempuan berzinah. 

Yesus tidak pernah membenci mereka, sebalikya Yesus membenci sikap dan perilaku mereka. Yesus berkata bila ada yang tidak pernah berbuat salah maka silahkan melempari perempuan itu. Kalimat yang diucapkan Yesus menjadikan mereka satu persatu malu dan mengundurkan diri. 

Bahkan ketika tinggal mereka berdua, Yesus dan perempuan itu, pesan Yesus kepada perempuan itu. "pergilah dan jangan berbuat dosa lagi."

Yesus membenci tabiat dosa tetapi Yesus mengasihi orang berdosa. Bahkan mengorbankan diriNya untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.

Kita sepatutnya meneladani Yesus dan bersikap membenci semua kejahatan dan dosa, berdiri dipihak Tuhan dan menyuarakan kebenaran dan keadilan. Mengasihi setiap orang bahkan musuh sekalipun karena kita diciptakan sama dan segambar. 

Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan" (Mzm 97:10a).

Posting Komentar untuk "Kebencian Akan Mengubah Hidup Anda"