Cara Mengatasi Intimidasi Perasaan Bersalah
Perasaan Bersalah
Saat ada masalah berat, pelik dan seolah menjadi aib keluarga entah kenapa sebagian kita merasa sedang apes dan mendapat kutuk. Sambil bertanya, "apa dosa saya?". Apakah ini pekerjaan setan, dosa leluhur atau nenek moyang?Pertanyaan lain, "Apakah Tuhan marah kepada dan menghukum pasangan dan anak-anak?". Menggelayut juga pemikiran, "jangan-jangan ini karena dosa-dosa masa lalu saya?"
Pertanyaan ini mengintimidasi, dan membuat kita sulit fokus, gelisah, kurang bergairah dan mengganggu tidur di malam hari. Kita bekerja seperti rutinitas, tanpa enerji, dan sukacita kita menguap entah kemana.
Saya pernah merasakan intimidasi tersebut saat anak-anak masih sekolah. Mereka tidak suka belajar dan banyak bermain game serta enggan ke gereja.
Dari mana Intimidasi?
Pertanyaannya, darimana pertanyaan dan intimidasi tersebut? Apakah benar Tuhan sedang menghukum dan memberi kutuk atas hidup kita?Pergumulan ini adalah sisa-sisa konsep pengenalan kita akan orangtua khususnya ayah kandung. Yang kita kenal sebagai ayah yang cuek, dingin, dan suka menghukum.
Ayah demikian mewarnai hidup kita selama belasan hingga puluhan tahun. Sampai akhirnya kita menikah, dan punya anak konsep itulah kita bawa dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Saat ada masalah, dan beban berat menimpa, pasangan dan atau anak kita bermasalah dengan sekolah, pakai narkoba atau hamil diluar nikah. Melawan kita sebagai orangtua, tidak mau ke gereja dan menyatakan diri ateis, intimdasi tadi datang menyerang kita. Seolah terjadi karena dimarahin Tuhan.
Tuhan Allah kita tidak demikian, Dia maha pengasih dan penyayang. Panjang sabar serta berlimpah kasih setia. Tuhan mendisiplin iya, tapi bukan menghukum anak-anakNya (Kecuali anda belum di dalam Tuhan Yesus Kristus).
Tuhan Mendisiplin Melalui Masalah
Disiplin Tuhan mendatangkan damai sejahtera dan kebenaran Ilahi itu mencerahkan. Jika pengalaman itu adalah perbuatan tangan Tuhan tidak akan mendatangkan ketakutan, tetapi pertobatan yang membawa damai dan sukacita.Disiplin Tuhan memang terasa tidak enak di awalnya, tapi memberi sukacita pada akhirnya. Kita semakin mengandalkan Tuhan, membawa masalah kita dengan percaya pada waktuNya Tuhan membantu masalah itu selesai. Kita diberi kecakapan menanggung atau memikul tekanan tsb. Dia tidak berjanji memberi jalan keluar, tapi kemampuan menjalani masalah tersebut.
Jadi jika ada masalah berat menimpa Anda saat ini, apakah berkaitan pasangan atau anak, berhubungan dengan karier atau keuangan, masalah kesehatan atau kehilangan dan kegagalan, percayalah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia tidak menghukum, tapi mendisiplin kita dengan kasih. Ia mengijinkan tapi tidak menginginkan.
Jika penderitaan dan beban itu mendewasakan serta membawa kita lebih dekat dengan DIA. Jika masalah atau kesulitan hidup membuat kita kembali mendengarkan suaraNYA, maka Allah sementara waktu merelakan kita menderita seketika lamanya, dan DIA tetap bisa dijangkau dengan doa dan harapan kita. Intinya, kita boleh kehilangan apapun, asalkan jangan kehilangan harapan.
Jika Anda masih terintimidasi dengan perasaan bersalah, bacalah Filipi 4:8-9. Memiliki dan melatih pikiran yang mulia, baik, suci, dan layak dipikirkan orang percaya. Maka damai sejahtera Allah memenuhi hati Anda
Julianto Simanjuntak
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Intimidasi Perasaan Bersalah"