Kesulitan Adalah Investasi Ilahi

Kesulitan Mendewasakan Iman

Ada banyak pengalaman indah dalam hidup yang biasanya kita hindari, takuti dan kita sesali, seperti:

Kegagalan
Kesalahan
Kelemahan
Kehilangan
Kejatuhan
Kesesakan
Kesulitan
Kerugian

Pengalaman di atas awalnya mendatangkan dukacita tapi berakhir dengan sukacita. Awalnya air mata ujungnya mata air. Disiplin Ilahi selalu demikian.

Kenapa anak anak Tuhan diijinkan menderita? Kesulitan mendewasakan iman, membangun harapan dan ketergantungan kepada Tuhan serta menguatkan otot-otot emosi kita.

Kesesakan hidup membuat kita tidak sombong. Selain itu masalah menjadi alarm Ilahi, atau terompet Ilahi agar kita kembali mendengarkan Dia.

Kesulitan adalah alat kasih karunia Tuhan. Menjadi simulator kita terbang dengan kepak sayapNya, menjadi lebih tinggi. FirmanNya: Cukup lah kasih karuniaKu bagimu sebab dalam kelemahanmu lah kuasaKu sempurna Ini mengingatkan kita dalam kelemahan kita ada kekuatan.

Kita tahu Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang yang menyayangi Dia. Demikian Firman dalam Roma 8:28

Karena itu masalah tidak untuk kita atasi tapi kita jalani. Juga tidak untuk kita hindari tapi kita hadapi. Bersama Tuhan tragedi kita jadikan komedi, frustrasi menjadi prestasi.

Seperti kata Rick Warren, Tidak ada luka atau trauma kita yang sia-sia. Makin besar luka makin besar kita dipakaiNya.

Bersama Tuhan masalah bisa menjadi aset atau investasi, kelak kita mengeringkan luka sesama dengan bekas-bekas luka kita. Dia tidak menjanjikan jalan keluar tapi jalan masuk, memberi kita kecakapan menjalani masalah. 

Seperti FirmanNya dalam I Korintus 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Dr. Julianto Simanjuntak

Berbagi :