3.3.a.10.Aksi Nyata-Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid

Oleh:
Sri Puspa Dewi, S.Pd
CGP Angkatan 4 Kabupaten Malang
pendidikan guru penggerak

A. Peristiwa (Fact)

Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 2 tahun membawa dampak di beberapa area, antara lain:

a. Perkembangan sosial emosi peserta didik.
Peserta didik kurang memiliki keterampilan yang baik untuk mengelola emosi, mengatur dirinya, dan berinteraksi dengan orang lain.

b. Motivasi belajar peserta didik.
Suasana belajar secara online yang dilakukan di rumah saja membuat peserta didik merasa jenuh.

c. Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik belum terbentuk profil pelajar Pancasila, diantaranya: gotong royong, kemandirian, kreativitas.

d. Kondisi pandemi yang semakin membaik sehingga diijinkannya melaksanakan proses pembelajaran secara onsite namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Proses pembelajaran di luar ruangan kelas merupakan salah satu upaya pencegahan penularan covic-19.

Untuk itu diperlukan program yang memberi kesempatan kepada murid untuk mengatasi dampak pandemi covid-19 melalui program moving learning outdoor dimana peserta didik akan melakukan proses pembelajaran di luar ruangan kelas bersama dengan teman - temannya. 

Program moving learning outdoor ini direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan, interview tentang kondisi peserta didik selama proses pembelajaran online dengan orang tua dan peserta didik itu sendiri dan pemetaan aset sekolah.

Dalam program ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan dimana siswa diberi kesempatan untuk berpendapat/ mengeluarkan idenya (voice), mengambil keputusan untuk memilih (choice), dan kepemilikan (ownership).

Kegiatan tersebut antaralain:

a. Proses pembelajaran di luar ruangan kelas

Siswa melakukan bebagai jenis kegiatan dari proses pembelajaran di luar kelas, seperti: pengamatan benda untuk penguasaan materi, kerja kelompok, presentasi, dan melakukan permainan.

Pada kegiatan ini siswa diberi pilihan untuk menentukan materi, seperti pada waktu siswa mempelajari IPA tentang jenis - jenis cuaca, maka siswa diberi pilihan tentang jenis cuaca yang disukai dan bagaimana cara mengamatinya di dalam kelompok ataupun permainan.



b. Field trip: mengunjungi dan melakukan kegiatan pembelajaran di luar sekolah.

Kegiatan field trip ini dilakukan dalam rangka integrasi beberapa mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, PKN, dan IPA dengan mengambil tema “Kota Malang Impianku.” Setelah siswa mempelajari materi, siswa akan melakukan pengamatan secara langsung dan melakukan proses pembelajaran di beberapa tempat di Kota Malang, seperti: Alun - Alun Kota Malang, Museum Brawijaya, Restauran Hot Cui Mie.

Siswa akan melanjutkan proses pembelajaran dengan pembuatan proyek diorama: Kota Malang Impianku. Pada pengerjaan proyek akan dilakukan student agency, yaitu siswa akan diberi pilihan untuk menentukan bangunan - bangunan impian, jenis cuaca, pakaian dan kegiatan yang bisa dilakukan sesuai jenis cuaca yang mereka pilih dan menuangkannya di dalam bentuk diorama.



Tujuan utama dari pelaksanaan program ini adalah:

a. Membantu perkembangan sosial emosi peserta didik, yaitu untuk memiliki keterampilan yang baik untuk mengelola emosi, mengatur dirinya, dan berinteraksi dengan orang lain.

b. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

c. Membentuk profil pelajar Pancasila diantaranya: gotong royong, kemandirian, kreativitas.

d. Mendukung kesehatan murid dalam proses pembelajaran secara onsite dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan covid-19.

Kegiatan ini didukung dengan beberapa aset sekolah seperti: modal manusia (guru dan orang tua), modal sosial (ikatan alumni yang memiliki usaha restauran makanan khas Malang), modal fisik (bus sekolah), modal lingkungan (taman bermain, lapangan), modal finansial (dana dari sekolah dan dukungan dari orang tua), modal politik (wali murid yang mensukseskan kegiatan).

Hasil aksi nyata melalui program belajar di luar ruangan kelas ini terlihat dibeberapa area, yaitu:

a. Mampu membantu perkembangan sosial emosi peserta didik, yaitu untuk memiliki keterampilan yang baik untuk mengelola emosi, mengatur dirinya, dan berinteraksi dengan orang lain. Siswa mengetahui bagaimana caranya berprilaku, berbicara, mengatasi masalah ketika berinteraksi dengan lingkungannya (teman, guru, dan orang yang ditemui).

b. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Siswa lebih bersemangat dan berkonsentrasi untuk melakukan proses pembelajaran.

c. Membentuk profil pelajar Pancasila diantaranya: gotong royong, kemandirian, kreativitas. Siswa mampu bekerjasama dengan orang lain, mandiri untuk mengatur dirinya sendiri dan memiliki ide untuk menghasilkan karya atau menyelesaikan masalah yang dihadapi.

d. Mendukung kesehatan murid dalam proses pembelajaran secara onsite dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan covid-19. Melalui pembelajaran di luar kelas, siswa akan mendapatkan udara bebas dan sinar matahari untuk terhindar dari penularan covid-19.

B. Perasaan (Feeling)

Perasaan saya saat merencanakan aksi nyata dalam modul 3.3 tentang membuat program yang berdampak pada murid ini adalah saya merasa tertantang karena program ini tujuan program yaitu program harus menampilkan dampak langsung pada diri siswa kebiasaan baru, Profil Pelajar Pancasila. Tentunya saya perlu merencanakan dengan baik agar program ini berjalan dengan efektif.

Perasaan saya saat program ini terlaksana adalah saya merasa bahagia dan optimis bahwa program ini akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya. Hal ini didukung oleh keterlibatan dari semua pihak terkait dan antusias dari siswa.

C. Pembelajaran (Finding) yang didapat dari pelaksanaan aksi nyata.

Pembelajaran yang saya dapatkan dari aksi nyata ini adalah terbentuknya perkembangan sosial emosi siswa sesuai dengan usianya dan terwujudnya karakter siswa yang bergotong royong, mandiri, dan kreativitas. Selain itu, siswapun terbentuk karakter kepemimpinan murid yang mampu mengekspresikan bakat maupun potensinya. Saya berharap bahwa program ini mampu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagaimana saya menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan aset model BAGJA. 

Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini. Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas sajanamun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid.

D. Penerapan ke depan (Future) rencana perbaikan untuk pelaksanaan di depan

Recana perbaikan ke depan yaitu lebih menekankan lagi student agency dalam voice, choice, dan ownership yang membentuk karakter kepemimpinan siswa di dalam proses pembelajaran ataupun program sekolah.

Posting Komentar untuk "3.3.a.10.Aksi Nyata-Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid"