Tips Konseling Yang Baik

mentoring, konseling
Berikut ini beberapa tips bagi konselor saat membimbing pasangan membangun relasi emosi ke arah yang lebih sehat.
  1. Spesifik. Membantu mereka menemukan jalan keluar konflik secara detail sesuai dengan akar konflik.
  2. Berorientasi pada masa sekarang dan masa depan. Memecahkan konflik tanpa menyinggung kejadian masa lalu/yang sudah terjadi. Buang kecenderungan memutlakkan sesuatu. Janganlah merasa diri paling benar atau punya solusi yang paling hebat dalam konflik ini.
  3. Melatih klien mendengarkan secara aktif, menyiapkan waktu dan respon yang aktif, misalnya: memandang pasangan, menghentikan aktifitas yang lain, empati, dan lain-lain, saat konflik terjadi.
  4. Anjurkan mereka menggunakan pernyataan pesan “saya”. Mereka perlu berlatih menyampaikan perasaan tanpa menyerang/menuduh pasangan. Misalnya, “Sorry, saya tadi pagi kecewa karena Papa batalkan janji mendadak.” Jangan gunakan kalimat ini, “Itulah, Papa memang tidak bisa dipercaya, gampang janji tapi selalu tidak menepati!”
  5. Ingatkan klien bahwa tindakan yang diambil guna memecahkan masalah bukanlah untuk diterapkan selama-lamanya. Situasi dan kondisi konflik yang berbeda di kemudian hari harus diperhatikan dalam menyelesaikan masalah, tidak selalu dengan tindakan yang sama.
  6. Bantu mereka menguraikan masalah satu demi satu. Buatlah inventaris konflik yang ada. Tetapkan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya saling pengertian. Kepentingan masing-masing pribadi pasangan tidak didahulukan.
  7. Tegaskan kepada klien untuk tidak menutup-tutupi perasaan yang sesungguhnya. Biarlah mereka belajar terbuka apa adanya.
  8. Ingatkan mereka untuk waspada agar jangan sampai mengucapkan kata-kata kasar, yang membuat pasangan putus asa dan kecewa. Gunakan kata yang membangun. Jika tidak sanggup atau kemarahan memuncak, tundalah waktu berbicara.
  9. Katakan kepada mereka untuk segera menyelesaikan konflik tanpa menunda-nunda. Pasangan ini perlu bersepakat sehingga membuat konflik segera terselesaikan. Usahakan selesaikan emosi negatif sebelum matahari terbenam.
  10. Ajarkan kepada klien untuk mengoptimalkan kondisi demi penyelesaian konflik. Menyediakan tempat, suasana, keadaan psikis, waktu, adalah hal yang sangat mendukung untuk pasangan ini mencari jalan keluar. Misalnya latih mereka untuk bertanya kepada pasangan kapan dia punya waktu yang santai untuk bicara. Latih klien menyampilkan ekspresi wajah yang nyaman dilihat pasangan.
  11. Katakan kepada klien untuk terbuka pada apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Usahakan agar keduanya saling mengetahui perasaan dan pikiran pasangannya yang sesungguhnya.
  12. Anjurkan kepada klien untuk memberikan kesempatan kepada pasangan untuk berubah. Ingat perubahan membutuhkan waktu. Utamakan proses, bukan hasil. Demikian juga fokuslah pada kelebihan pasangan bukan kekurangannya.
Setelah beberapa kali konseling, selalu tentukan batas waktu yang digunakan untuk membicarakan setiap masalah yang diutarakan klien. 

Jangan biarkan mereka menunda menyelesaikan masalah. Ajarkan agar masing-masing melakukan tugas sesuai kesepakatan yang diambil bersama Anda sebagai konselor.

Akhirnya jangan lupa, masalah perkawinan umumnya tidak terjadi di dalam perkawinan, tetapi jauh sebelum pernikahan. Umumnya masalah muncul akibat minimnya persiapan, pengenalan pasangan dan minimnya ketrampilan memelihara perkawinan. 

Tanpa skill perkawinan dan kematangan emosi suami atau istri, bisa mengancam stabilitas hubungan mereka. Oleh karena itu setiap orang yang mau menikah hendaknya belajar ketrampilan perkawinan.

Dr. Julianto Simanjuntak

Posting Komentar untuk "Tips Konseling Yang Baik"