Mengapa Tuhan Diam Saat Kita Ditindas? Habakuk 1:4
Nabi Habakuk dalam tulisannya: Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik (Habakuk 1:4).
Pertanyaan Habakuk pertama: Mengapa Tuhan terdiam saat di Yehuda terjadi penindasan, kejahatan dan kelaliman. Dimana keadilan Tuhan? Ketika orang fasik mengepung orang benar, mengapa Tuhan tidak menjatuhkan hukuman kepada mereka? Jawaban Tuhan: Orang Kasdim, bangsa yang garang, menakutkan dan ganas itu akan dibangkitkan oleh Tuhan untuk menghukum Yehuda (Habakuk 1:6).
Pertanyaan Habakuk kedua: MengapaTuhan memutuskan memakai bangsa yang justru lebih jahat dari orang Yehuda?
Jawaban Tuhan: Bagi bangsa asing atau orang Babel, Tuhan juga memiliki keadilanNya yang pada waktunya mereka juga akan mendapatkan hukuman.
Mungkin Anda atau saya protes dan bertanya pada Tuhan, “Mengapa Tuhan diam ketika orang benar di tindas oleh orang jahat?”; “Dimanakah Tuhan ketika kita berteriak meminta pertolongan Tuhan?”.
Dimanakah Keadila? Orang fasik mengepung orang benar, orang benar mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang yang jahat dan tak mengenal Tuhan.
Hukum Tuhan dipandang rendah dimana-mana. Bahkan orang-orang yang seharusnya membela perkara keadilan dan kebenaran, ternyata melakukan ketidak jujuran. Orang-orang saleh, jujur dan benar dengan putus asa merasa terkepung dan terganggu, sehingga kesaksian mereka menjadi kurang berguna.
Bila kita mempertanyakkan keadilan Tuhan maka jawabannya adalah Tuhan itu Adil. Tuhan ada, Tuhan dengar dan Tuhan tahu. karena prinsipnya ada waktu Tuhan bagi orang fasik untuk mendapatkan hukuman dan orang benar akan hidup oleh percayanya.“Orang benar akan hidup oleh iman”(Roma 1:17b).
Pertanyaan Habakuk pertama: Mengapa Tuhan terdiam saat di Yehuda terjadi penindasan, kejahatan dan kelaliman. Dimana keadilan Tuhan? Ketika orang fasik mengepung orang benar, mengapa Tuhan tidak menjatuhkan hukuman kepada mereka? Jawaban Tuhan: Orang Kasdim, bangsa yang garang, menakutkan dan ganas itu akan dibangkitkan oleh Tuhan untuk menghukum Yehuda (Habakuk 1:6).
Pertanyaan Habakuk kedua: MengapaTuhan memutuskan memakai bangsa yang justru lebih jahat dari orang Yehuda?
Jawaban Tuhan: Bagi bangsa asing atau orang Babel, Tuhan juga memiliki keadilanNya yang pada waktunya mereka juga akan mendapatkan hukuman.
Mungkin Anda atau saya protes dan bertanya pada Tuhan, “Mengapa Tuhan diam ketika orang benar di tindas oleh orang jahat?”; “Dimanakah Tuhan ketika kita berteriak meminta pertolongan Tuhan?”.
Dimanakah Keadila? Orang fasik mengepung orang benar, orang benar mendapati dirinya dikelilingi oleh orang-orang yang jahat dan tak mengenal Tuhan.
Hukum Tuhan dipandang rendah dimana-mana. Bahkan orang-orang yang seharusnya membela perkara keadilan dan kebenaran, ternyata melakukan ketidak jujuran. Orang-orang saleh, jujur dan benar dengan putus asa merasa terkepung dan terganggu, sehingga kesaksian mereka menjadi kurang berguna.
Bila kita mempertanyakkan keadilan Tuhan maka jawabannya adalah Tuhan itu Adil. Tuhan ada, Tuhan dengar dan Tuhan tahu. karena prinsipnya ada waktu Tuhan bagi orang fasik untuk mendapatkan hukuman dan orang benar akan hidup oleh percayanya.“Orang benar akan hidup oleh iman”(Roma 1:17b).
Biarkanlah kedaulatan Tuhan bekerja atas hidup kita.”Dengan memahami kedaulatan Allah, maka kita dapat dengan mudah mentoleransi berbagai ketidakadilan di dunia ini (Charles R. Swindoll).
“Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan” (Kejadian 50:20) dan Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia” (Roma 8: 28).
Kisah Nabi Habakuk mendorong kita untuk berpikir bijak dan arif dan mengedepankan proses Tuhan atau biarkanlah kedaulatan Tuhan yang bekerja. Ada waktu bagi orang fasik menerima hukumannya dan ada waktu bagi orang benar untuk menerima hidup karena imannya.
Terimalah proses hidup sebagai cara Tuhan mendewasakan iman kita dan membawa kita ke tahap yang lebih tinggi. “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31). Amin
Kisah Nabi Habakuk mendorong kita untuk berpikir bijak dan arif dan mengedepankan proses Tuhan atau biarkanlah kedaulatan Tuhan yang bekerja. Ada waktu bagi orang fasik menerima hukumannya dan ada waktu bagi orang benar untuk menerima hidup karena imannya.
Terimalah proses hidup sebagai cara Tuhan mendewasakan iman kita dan membawa kita ke tahap yang lebih tinggi. “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapatkan kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31). Amin
Posting Komentar untuk "Mengapa Tuhan Diam Saat Kita Ditindas? Habakuk 1:4"