12 Perbedaan Teologi GBI Dan Ajaran Lain Tentang Keselamatan
![]() |
Foto By Sonny Wanda |
Keselamatan = anugerah Allah yang diterima oleh iman bukan karena amal manusia (Ef. 2:8-10).
Agama = usaha manusia untuk mencapai Allah (melalui amal, dll.) tapi Anugerah = usaha Allah mencapai manusia. Yoh. 15:16. Anugerah (kasih karunia) adalah pemberian Allah kepada orang yang sebetulnya tidak layak untuk menerimanya. Ini semata karena kebaikan Tuhan!
Perbuatan baik bukan syarat tapi bukti keselamatan.
Berikut 12 perbedaan pandangan teologi GBI dan ajaran lain tentang keselamatan:
Ajaran Lain
- Orang yang hidup di zaman PL sebelum Yesus datang (mis: Adam, Abraham, Ayub) selamat karena perbuatan baik, karena menaati hukum Taurat.
- Manusia (misalnya: suku terasing) yang tidak pernah mendengar Injil bisa selamat karena mengikuti suara hati nuraninya untuk berbuat baik, yaitu melakukan apa yang dituntut oleh hukum Taurat.
- Orang yg percaya Injil dan sempurna secara moral akan memerintah bersama Kristus tapi yang belum dengar Injil tapi berbuat baik bisa selamat dari api neraka dan jadi anggota masyarakat dalam dunia yang akan datang
- Ada kesempatan keselamatan setelah kematian, karena Yesus memberitakan Injil kepada roh orang mati (I Pet. 3:19-20). Ada penginjilan kepada arwah orang mati.
- Yang sudah percaya Yesus, tidak usah mengaku dosa lagi karena Yesus hanya korbankan diri sekali untuk tanggung dosa. Ibr. 9:28. Dia ampuni dosa masa lalu, masa kini, masa yang akan datang.
- Doa Bapa Kami tidak relevan lagi, karena ada kalimat “Ampunilah kami”
- Hukum Taurat tidak berlaku lagi. Jangan taati aturan agama – legalistik.
- Saat percaya Yesus kita sudah sempurna: roh, jiwa, tubuh. Jadi pembenaran (justification), pengudusan (sanctification), pemuliaan (glorification) terjadi saat lahir baru.
- Orang percaya tidak dapat melakukan dosa yang tidak dapat diampuni. Tidak akan kehilangan keselamatan-nya. Sekali selamat tetap selamat.
- Yesus manusia saleh yang diangkat jadi Tuhan saat pembaptisan, tapi ditinggalkan Allah waktu di Salib (Adoptianisme)
- Allah itu satu pribadi tapi memiliki tiga jabatan (Sabellianisme).
- Roh Kudus pribadi ketiga secara relatif, tidak mutlak, karena Roh Kudus selalu menyatu, tidak terpisah dengan Bapa. Jadi Allah bisa tritunggal tapi bisa juga dwitunggal (Bapa & Anak). Yesus memiliki resiko terpisah dari Bapa selama-nya kalau Dia tidak taat.
- Orang di masa PL selamat karena beriman kepada Allah yang menjanjikan Mesias akan datang. Kej. 3:15 proto-evangelium. Abraham dibenarkan karena iman (Rm. 4:3). Kini kita percaya Mesias yg sudah datang: Yesus.
- Hati nurani mengarahkan pada hukum Taurat (Roma 2:11-16), padahal hukum Taurat tidak menyelamat-kan (Gal. 3:6, 11), apalagi hati nurani. Seperti halnya Abraham, semua orang hanya dibenarkan karena iman!
- Ini spekulasi! Yesus satu-satunya jalan keselamatan (Yoh. 14:6). Untuk selamat orang harus percaya Yesus (Yoh. 3:16,18). Kesalehan manusia seperti kain kotor (Yes. 64:6). Jika ada jalan keselamatan lain, Yesus tidak perlu mati disalib.
- Ibr. 9:27. Setelah mati dihakimi bukan diinjili. I Pet 3:19 beritakan Injil (Yun: kerusso: to proclaim to evangelize) Yesus beritahu mereka patut dihukum karena menolak kesaksian Nuh, pemberita kebenaran itu (2 Pet 2:5). Tidak ada penginjilan arwah.
- Pengampunan memang selalu tersedia, tapi kita harus memintanya dengan mengaku dosa. I Yoh. 1:9.
- Yak. 5:16 “Saling mengaku dosamu.” Ayat ini ditulis setelah peristiwa Yesus mati disalib dan bangkit.
- Bedakan: a) Hukum ibadah: digenapi Yesus Kristus, b) Hukum sipil – untuk Israel PL saja c) Hukum moral (Dasa Titah) – berlaku universal, sesuai karakter Allah yg kudus. Motivasi dulu (PL): Jangan…(takut) vs kini (PB): tidak akan…(kasih). Kini ditaruh dalam hati. Kristus bebaskan dari legalisme tidak berhukum. Budak dosa jadi hamba kebenaran.
- Keselamatan seperti titik & proses, yaitu: pembenaran, pengudusan I Kor 1:2 – status & perilaku, baru pemuliaan: kesempurnaan roh, jiwa, tubuh-saat kedatangan-Nya (ITes 5:23). Kerjakan (katergazesthe: to accomplish, hingga tuntas) keselamatan. Fil. 2:12-13. Hingga serupa Kristus!
- Sekali selamat tetap selamat selama tinggal dalam Kristus (Yoh. 15:5-6). Yang tinggal dalam Kristus tidak akan menghujat Roh Kudus (Ibr. 6:4-6), tapi bertekun sampai akhir. Yang lahir baru tidak tetap berbuat dosa (I Yoh. 3:6), bukan sekali selamat tetap selamat walau hidup dalam dosa. Kasih karunia bukan ijin untuk berdosa.
- Tidak ada manusia yang jadi Tuhan. Yang ada: Tuhan yang jadi manusia, itulah Yesus.
- Allah itu satu hakekat tapi tiga pribadi.
- Roh Kudus: pribadi ke 3 yg mutlak, setara dengan Bapa, & Anak. Bisa dibedakan tapi tidak bisa dipisahkan! Yoh. 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu.” Bila Yesus terpisah dengan Bapa selamanya, keallahan berubah dari 3 pribadi jadi 2. Padahal Allah tidak berubah. Ibr. 1:12.
Posting Komentar untuk "12 Perbedaan Teologi GBI Dan Ajaran Lain Tentang Keselamatan"