Apa Itu Gereja Yang Benar?
Dalam banyak hal, ternyata manusia lebih menyukai sistem keagamaan, karena bila kita hanya pergi bergereja pada hari Minggu, maka hari-hari yang lain dapat kita nikmati untuk kepentingan kita sendiri. Kita dapat melakukan apa saja yang kita kehendaki.Pada zaman Perjanjian Lama umat Allah pergi ke tempat ibadah (bait Allah). Namun pada masa Perjanjian Baru, kitalah gereja.
Tuhan Yesus datang bukan untuk mulai mendirikan sebuah perkumpulan dimana kita semua dapat merasa nyaman di dalamnya.
Tuhan Yesus pun tak pernah memberikan perintah,”Pergilah ke seluruh dunia, dan bangunlah gedung-gedung ibadah untuk kemuliaanKU, jangan lupa juga menara doa 100 lantai dan bukit-bukit doa.”
Ia justru berkata,”….Aku dapat merubuhkan Bait Allah ini dan membangunnya kembali dalam 3 hari.” (Matius 26:61). Ia mengatakan tentang penggantian tubuhNya yang fana dengan tubuhNya yang sesungguhnya. Yang Ia maksudkan adalah kita menjadi tubuhNya, BaitNya. Kita telah dipilih untuk menggantikan bangunan yang jasmaniah sifatnya.
Kita mengira bahwa kehidupan Kristiani hanya berlangsung di dalam kebaktian-kebaktian. Segala sesuatu aktivitas keagamaan dalam gedung gereja, kita anggap sebagai kehidupan Kristiani.
Secara pribadi saya tidak menentang rekan-rekan yang lebih menyukai untuk tetap beribadah mengikuti tradisi gereja yang sudah ada atau yang mereka yakini. Penekanan saya adalah ibadah kita akan menjadi sia-sia bilamana Tuhan Yesus tidak menjadi pusat kehidupan kita dalam keseharian kita. Ia datang untuk membawa sesuatu yang baru, Kerajaan Allah.
Tuhan menempatkan kita di dunia untuk memberitakan Kabar Baik pada dunia terhilang, memperluas KerajaanNya dan bukannya untuk menikmati hidup untuk pemuasan diri sendiri.
Kita adalah terang bagi dunia. Tuhan menempatkan kita di lingkungan rumah, tempat bekerja, pasar, sekolah atau dimanapun agar kita bersinar menjadi terang di tengah kegelapan.
Setiap pria, kepala keluarga Kristen harus menjadi imam bagi keluarganya sendiri. Bagi siapapun yang hendak memimpin umat Tuhan harus terlebih dahulu menjadi imam yang baik dalam rumahtangganya. Persyaratan bagi mereka yang mau memimpin orang lain, mereka harus mempunyai rumahtangga yang baik dan anak-anak sendiri menghormatinya.
Bila keluarga kita saling mengasihi dan hidup dalam kebenaran, maka kita akan jadi saksi yang efektif dan penuh kuasa di dalam masyarakat.
Sudah waktunya bagi kita untuk tidak menjadi orang Kristen yang berorientasi pada kegiatan tetapi hubungan dengan Tuhan.
Ingat Tuhan Yesus datang kepada kita. Dia berinkarnasi, menjalani kehidupan dengan menjalin hubungan dengan kita di bumi ini. Inkarnasi berarti Dia ada “dalam daging atau dalam tubuh manusia”.
Dia adalah kebenaran “dalam wujud nyata” sehingga semua orang dapat melihat. Hingga kini Tuhan Yesus masih berinkarnasi, kita saat ini adalah kakiNya, tanganNya, mataNya dan mulutNya. Kita adalah tubuh Kristus.
Kita adalah baitNya dan Roh Kudus berdiam dalam kita. Kita bukan allah tetapi Allah tinggal dalam kita. Saya pikir itu merupakan kebenaran atau realitas yang dapat mengubah kehidupan kita secara dramatis yang perlu diperhatikan semua orang.
Kita harus mulai mengizinkan firman Tuhan dan Roh Kudus bekerja secara limpah dalam diri kita sehingga kehadiranNya bisa terlihat dengan jelas dari dalam diri kita.
Posting Komentar untuk "Apa Itu Gereja Yang Benar? "