Fungsi Pujian Dan Penyembahan

Puji-pujian merupakan suatu bagian yang penting dalam kehidupan orang Kristen. Dapat kita katakan bahwa dalam setiap kebaktian selalu dimulai dengan nyanyian. 

Tentunya hal ini bukanlah sekedar suatu tradisi yang memang sudah turun-temurun. Tapi ada suatu maksud dan tujuan yang Allah sudah tetapkan sejak sebelum dan sesudah bumi ini diciptakan. Sejak dahulu Allah sudah punya ketetapan bagi bangsa Israel bahwa la bertahta diatas puji-pujian umatnya. Apabila mereka menaikkan pujian bagi Tuhan maka Allah ada ber-sama-sama dengan mereka, Allah menaungi mereka, hadiratNya ada ditengah-tengah mereka.
Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
Bahkan apabila mereka menghadapi kesulitan dalam peperangan, Allah akan mengingat dan menolong umatNya apabila mereka menaikkan pujian bagi Tuhan. Begitu pentingnya arti puji-pujian di hadapan Tuhan sehingga la menyediakan hal-hal khusus yang mengaitkan akan kehadiranNya dengan pujian yang di naikkan bagiNya.

Kalau kita melihat lebih jauh kehidupan bangsa Israel dapat dikatakan hampir dalam seluruh segi kehidupan mereka berhubungan dengan musik. Pada saat mereka sedang bersukacita dalam suatu perayaan, mereka bernyanyi dan memainkan musik. Demikian juga pada saat mereka sedang bercocok tanam atau pada saat menuju medan perang dan seusai peperangan. Mereka mengekspresikannya dalam suatu nyanyian.


Nyanyian pekerja
Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
Nyanyian sukacita nasional
.... "Berbual-buallah, hai sumur ! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang diga-li oleh raja-raja, yang dikorek oleh kaum bangsawan diantara bangsa itu dengan tongkat - tongkat ke-rajaan, dengan tongkat-tongkat mereka." Bilangan 21:17-18
Suatu ketika setelah Bangsa Israel menyeberangi Laut Teberau, Musa beserta Bangsa Israel me-nyanyikan nyanyian pujian bagi Tuhan dengan penuh sukacita dan sorak kemenangan. Mereka memuji akan kebesaran Tuhan, keperkasaan-Nya dan akan kebaikanNya. Nyanyian ini tercipta dan dinyanyikan segera setelah bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan oleh bangsa Mesir. Mereka mengekspresikan sukacita mereka dengan nyanyian. 

Mereka bersukacita bersama, menari bersama untuk menyatakan pada bangsa-bangsa lain bahwa Allah Israel adalah Allah yang perkasa. Allah yang sanggup membelah Laut Teberau. Yang membuat umat pilihan-Nya berjalan ditanah yang kering sementara musuh-musuhnya dibuatNya tunggang-langgang. 

Ratusan tahun bangsa Israel ada dalam masa perbudakan, teapi setelah melalui pergumulan yang berat mereka dilepaskan dari perbudakan dengan pertolongan Allah mereka. Dan ketika beban itu terangkat, mereka menaikkan pujian bagi Allah dengan semarak, dengan sorak-sorai, dengan tari-tarian dan dengan permainan alat musik.

Allah punya tujuan khusus lewat musik dan pujian. Allah yang adalah Maha Pencipta sudah menetapkan suatu keunikan/kekhususan yang akan dicapai lewat musik dan pujian. Sebelum Musa wafat dan digantikan oleh Yosua, Allah berfirman pada Musa untuk menuliskan sebuah nyanyian.
Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mu-lut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang Israel. Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah yang ber-limpah- limpah susu dan madunya; mereka akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada Allah lain dan beribadah kepadanya.
Aku ini akan dinista mereka dan perjan-jianku akan diingkari mereka. Maka apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka nyanyian ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan menjadi akan tetap melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu tahu niat yang dikandung mereka pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka. Ulangan 31:19-21
Musa tidak akan memimpin Bangsa Israel masuk Kanaan, tetapi ia akan digantikan oleh Yosua. Akan tetapi sebelum itu Tuhan meminta pada Musa untuk menuliskan suatu nyanyian. Melalui Nyanyian ini Allah akan tetap diingat oleh Bangsa Israel. Karena Allah tahu bahwa pada suatu saat kelak mereka akan lupa padaNya, mereka akan mengingkari apa yang sudah Allah perbuat pada mereka. Bahkan mereka akan berpaling pada Allah lain. 

Melalui nyanyian inilah Allah akan tetap diingat oleh Bangsa Israel, bahkan oleh keturunan mereka. Apa yang sudah Allah perbuat tidak dapat mereka ingkari, karena nyanyian ini yang akan menjadi saksi bagi Allah. 

Meskipun Bangsa Israel sudah mempunyai "Sepuluh Hukum", tetapi ternyata hal tersebut masih belum cukup untuk membuat bangsa Israel taat pada Allahnya. Jika saja Bangsa Israel menuruti semua yang sudah Tuhan nyatakan melalui ke 'Sepuluh Hukum tersebut, tentunya tidak perlu lagi Allah membuat cara lain agar bangsa Israel taat pada-Nya. Itulah sebabnya Allah memerin-tahkan Musa untuk menulis suatu nyanyian. (U1.32:1-43)

Ada beberapa hal penting yang terdapat dalam suatu nyanyian : 
  1. Mudah diingat. 
  2. Selalu melekat. 
  3. Apabila kita menyanyikannya, tidak akan mudah terlewati kata-katanya tanpa kita ketahui.
  4. Bekerja melalui bawah sadar. Saya percaya Allah mempunyai suatu kekuatan khusus lewat suatu nyanyian. Allah ingin membangun umatnya juga lewat nyanyian. Karena lewat nyanyian FirmanNya dapat hidup didalam jiwa kita dan dapat kita ingat terus menerus di segala tempat. Akan jauh lebih mudah mengingat FirmanNya lewat nyanyian daripada Firman yang dikhhotbahkan. 
Hal lain yang juga dapat kita lihat adalah kuasa Allah yang bekerja saat puji-pujian dinaikkan. Sebagaimana janjiNya bahwa Dia bertahta diatas puji-pujian Umatnya, maka tentu dimana Allah ditinggikan dan dimuliakan, kuasa Nya juga ada menyertai kita. 

Hal yang sangat jelas dapat kita lihat adalah saat raja Yosafat berperang melawan bani Amon dan bani Moab. Pada waktu itu mereka akan berhadapan dengan suatu laskar yang besar. 

Secara ukuran manusia mereka tidak akan sanggup menghadapi laskar yang begitu besar. Untuk itulah raja Yosafat memutuskan mencari Tuhan, mengajak seluruh Yehuda untuk berdoa dan berpuasa. Mereka berseru pada Tuhan dan tidak akan berhenti sampai Tuhan mendengar dan menyelamatkan mereka. 

Seluruh Yehuda berdiri dihadapan Tuhan, be-serta dengan istri dan anak-anaknya mereka berseru kepada Tuhan. Memang pada akhirnya Allah menjawab doa mereka, lewat Yahaziel salah seorang dari bani Asaf janji itu disampaikan. 

Allah akan berperang bagi mereka. Dan mereka dapat melihat bagai-mana Allah bertempur dan memberikan kemenangan bagi umatNya. Tapi sebelum janji itu digenapi ada satu hal yang tidak dapat kita lewati begitu saja. 

Mereka menyiapkan suatu barisan puji-pujian, yang akan menyanyikannyanyian bagi Tuhan didepan laskar yang bersenjata. Dan disinilah kuncinya, Allah bertindak pada saat mereka menaikkan pujian pengagungan bagi Tuhan. Pada saat mereka ber-sorak-sorai Tuhan membuat penghadangan terhadap bani Amon dan bani Moab.(II Taw.20:22)
Allah bertahta diatas puji-pujian umatNya. 

Dan hal inilah yang terjadi pada saat kita memuji nama-Nya dalam ibadah kita. Allah bertindak disaat pujian pengagungan dinaikkan bagiNya. Segala kuasa lain ditaklukkan di bawah kuasa-Nya dan hanya kuasa-Nya yang bekerja. 

Itu sebabnya kita menaikkan pujian pada saat kebaktian bukanlah sekedar suatu kebiasaan. Ironisnya bahkan ada kalanya nyanyian digunakan untuk tanda bahwa seminar atau lokakarya sudah dimulai. Hal ini sama sekali tidak menghargai fungsi/manfaat dari puji-pujian.

Itulah sebabnya kita tidak merasakan adanya suatu kuasa Allah yang bekerja dalam ibadah kita. Jemaat kita akan bertumbuh, akan mengalami dan merasakan kuasa Allah jika kita memiliki umat yang suka memuji Tuhan, umat yang sungguh-sungguh mengerti bahwa ada kuasa, ada hadirat Allah pada saat kita memuji namaNya.

By B. Sihombing - Celebration Of Praise


Posting Komentar untuk "Fungsi Pujian Dan Penyembahan"