Jon Amos Comenius, Bapak Pendidikan Modern

Kisahnya

Jon Amos Comenius dapat dimasukkan dalam daftar salah seorang yang paling berpengaruh bagi dunia modern. Ia dikenal sebagai bapak pendidikan modern, dianggap oleh banyak orang sebagai seorang jenius terbesar yang bekerja dalam bidangnya.

Dorongan terbesar dalam diri Comenius dalam mencari dan menggali ilmu pengetahuan adalah kepercayaan bahwa karena segala sesuatu diciptakan melalui Kristus dan bagi Dia, maka Kristus dapat dilihat dalam segala sesuatu (Kolose 1:16).

Kala ia hidup, ia berada di tengah pertempuran atau peperangan yang terjadi antara pengikut Katholik dan Protestan di benua Eropa. Akibat peperangan tersebut ia kehilangan istri dan anak semata wayangnya.

Setiap kali malapetaka menghadangnya, ia akan merumuskan suatu rencana yang lebih besar daripada sebelumnya yang akan diterapkan sebagai tujuan hidupnya. Ia berketetapan untuk melihat dunia diterangi oleh kemuliaan Anak Allah, dan ia melihat bahwa pendidikan adalah sarana untuk membawa dunia mengenalNYA.

Pendidikannya

Pada masanya, di luar komunitas Kristen dan Yahudi pendidikan hampir bisa dikatakan eksklusif hanya bagi anak-anak golongan bangsawan terhormat atau pengusaha kaya. Itu pun diajarkan oleh guru-guru pribadi/privat.

Comenius berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa hanya melalui pengenalan pada Kristus yang akan membawa kedamaian sejati di antara bangsa-bangsa. Ia memandang Amanat Agung sebagai harga mati untuk menjadikan semua bangsa murid. Baginya hal ini lebih dari sekedar membawa orang mengenal Kristus. Ia beriman bahwa Amanat Agung tak akan pernah tergenapi sampai sekolah-sekolah dibangun dan didirikan di atas kebenaran Injil di setiap bangsa.

Comenius berketetapan bahwa untuk memenuhi tujuannya ia harus membangun sekolah-sekolah Kristen yang berkualitas. Untuk melakukan itu ia menyediakan kurikulum yang unggul, materi dan metode pengajaran yang efektif. Dimana pengajarannya tidak hanya mengupas ilmu pengetahuan tetapi juga membangkitkan cinta akan ilmu pengetahuan.

Ia berupaya mencari guru-guru yang mengasihi Tuhan dan mempunyai karakter moral yang kuat. Ia melatih guru-guru ini untuk mengimpartasikan kasih akan Tuhan dan juga kasih akan ilmu pengetahuan. Dengan semangat besar, ia mengabdikan dirinya untuk melihat setiap siswa dapat menjadi “makhluk yang membuat Penciptanya bersukacita”.

Karyanya

Salah satu karya pendidikannya Janua Linguarum, saat diplubikasikan membuat ia semakin dikenal. Bahkan karyanya ini diterjemahkan oleh orang Islam ke dalam bahasa Arab, Turki, Persia dan Mongolia. Ini membuat ia dan rekan-rekannya bersukacita sebab mereka percaya bahwa melalui penerjemahan ini, benih Injil akan ditaburkan.

Hampir sepanjang kehidupannya Comenius mengalami tragedi dan perlawanan yang membuat ia tinggal berpindah-pindah tempat hingga terakhir menetap di negeri Belanda menghabiskan sisa hidupnya. Comenius mempublikasikan 90 buku meski ia pernah mengalami kehilangan semua buku dan naskah yang belum sempat dipublikasikan akibat dibakar oleh pihak gereja Katholik dan dicap sebagai “penyesat”.

Pekerjaannya di bidang pendidikan membantu penyusunan pelajaran sipil modern, yang memberikan kehidupan baru kepada gereja dan mendorong gerakan demokratis modern dengan membekali orang-orang pada umumnya pengetahuan.

Perjuangannya

Comenius percaya bahwa karya pendidikan adalah mandat khusus gereja, gereja sebagai “terang dunia” (Matius 5:14). Ia menafsirkan terang sama dengan pengetahuan, dan ia percaya bahwa pengetahuan sejati akan selalu membawa kita kepada Kristus yang merupakan sumber dari segala sesuatu.

Sebagaimana Tuhan Yesus maupun para rasul dan orang-orang percaya lainnya di masa yang lalu – Comenius meninggal terlebih dulu sebelum dapat menyaksikan buah pekerjaannya yang besar. Ia memberikan teladan iman bagi kita semua (Ibrani 11:1).

Setan telah berupaya dengan beragam cara menahan karya Allah dalam kehidupan Comenius, melalui perang, tragedi dan penghancuran karyanya. Meskipun serangan musuh yang dasyat menerpa hidupnya tetapi Tuhan melakukan hal yang sebaliknya Ia menanam benih visi yang lebih besar dalam hati Comenius.

Mereka yang menyerahkan hidup mereka sepenuhnya dalam kasih karunia Allah, tanpa menghiraukan aniaya atau masalah apa pun yang menghadang, mereka akan dipakai sebagai bejana kemuliaanNya.
Beberapa ide revolusioner Comenius dalam bidang pendidikan:
  1. Ia merupakan orang pertama yang memperjuangkan hak pendidkan bagi kaum wanita dan anak-anak bagi semua golongan.
  2. Ia mempromosikan kurikulum yang variatif seperti sejarah, geografi, ilmu pengetahuan, musik, lagu, drama, ilmu kewarganegaraan dan pekerjaan tangan.
  3. Ia mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terdapat di alam menyingkapkan Kristus dan bahwa ilmu pengetahuan sejati akan selalu menuntun kepada pengetahuan yang lebih besar akan Sang Pencipta.
  4. Ia percaya bahwa proses belajar dibantu dengan kurikulum yang melibatkan indera penglihatan, peraba, perasa dan penciuman akan memperkaya murid daripada hanya dengan mengandalkan indera pendengaran.
  5. Ia mengajarkan pentinganya lingkungan sekolah dan ruangan yang wajib terang dan cerah, mereflesikan sifat dari kebenaran.
  6. Pada abad 17 sangat sedikit buku bergambar, maka ia membuat ensiklopedia anak-anak bergambar yang disebut Orbis Pictus. Ia percaya bahwa sebuah gambar dapat berbicara lebih banyak.
  7. Ia menetapkan bahwa para guru harus berpartisipasi dalam permainan dengan muridnya.
  8. Comenius menyatakan sekolah harus menjadi imitasi surga dan tempat lokakarya yang penuh sukacita.Ia menekankan bahwa pendidikan bukan sekedar mengetahui fakta-fakta dan 
  9. pengetahuan yang melimpah melainkan mengembangkan hikmat.
  10. Ia percaya bahwa pekerjaan sekolah seharusnya tidak menghabiskan lebih dari empat jam sehari, yang mana waktu-waktu di luar itu merupakan hiburan dan mengerjakan pekerjaan sehari-hari.
  11. Ia merasa bahwa pekerjan rumah cenderung dikerjakan dengan buruk(asal-asalan), dan pekerjaan seperti itu lebih berbahaya daripada tidak ada pekerjaan sama sekali. Ia menentang pekerjaan rumah karena merasa anak-anak sebaiknya memiliki waktu bersama orangtuanya pula.
  12. Ia percaya bahwa anak-anak harus belajar dengan “mengerjakan” dan dengan “mengajar orang lain”. Kadang anak-anak yang lebih tua dan maju diharuskan memberikan instruksi kepada yang lebih muda.
  13. Anak-anak di sekolahnya terkadang diminta membuat pertunjukkan drama yang berhubungan dengan apa yang mereka tengah pelajari.
  14. Ia menekankan bahwa pendidikan harus berguna dalam kehidupan dan masa depan.
  15. Ia melihat seorang guru harus memiliki kualitas dalam hal kekudusan, kerajinan, memiliki hati bapa/ibu, menghargai anak-anak, memiliki sikap rendah hati dan antusiasme.

Posting Komentar untuk "Jon Amos Comenius, Bapak Pendidikan Modern"