Amanat Agung, Matius 28:18-20

Dalam diskusi kelas tentang Amanat Agung, saya selalu bertanya, “Apakah penekanan utama Yesus dalam Amanat Agung?” Umumnya kebanyakan siswa akan menjawab, “penginjilan”. Lalu saya akan meminta mereka membaca kembali Matius 28:18-20, yang kemudian diikuti dengan pertanyaan yang sama dari saya.

Para siswa kemudian akan segera melihat bahwa meskipun panggilan untuk menginjil termasuk di dalam Amanat Agung, namun ayat ini tidak memuat kata penginjilan. Mereka kemudian mempelajari bahwa penekanan utama Yesus adalah dalam menghasilkan murid.

Penginjilan adalah bagian dari menghasilkan murid, namun tidak berhenti hanya di situ. Tugas menjadikan murid yang diberikan oleh Yesus kepada gerejaNya melibatkan lebih dari itu, termasuk membaptis dan mengajar. Dengan kata lain, jika kita hanya menginjili orang atau sebuah bangsa maka kita belum sepenuhnya menaati Amanat Agung.

Untuk melengkapi penginjilan, Yesus memberi kita perintah yang spesifik untuk membaptis di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, lalu mengajar mereka untuk memperhatikan segala hal yang telah Ia ajarkan.

Tambahan lagi, jika kita hanya menginjili, membaptis, dan menerima seseorang menjadi anggota gereja lokal, kita belum sepenuhnya menaati Amanat Agung juga. Baptisan dan pengajaran adalah pelayanan gereja lokal di seluruh dunia, dan inilah sebabnya gereja lokal mengutus kita untuk menghasilkan murid.

Sebagai misionaris, pengkotbah, dan pengajar, kita pergi ke segala bangsa untuk menanam, memperlengkapi, dan memuridkan Gereja Kristus Yesus. Kita dipanggil lebih dari sekedar menginjil dan membaptis, lalu meninggalkan begitu saja. Namun kita dipanggil juga untuk tinggal dan melakukan pekerjaan berat yaitu mendidik dan mengajarkan murid-murid Yesus untuk memperhatikan semua yang telah Ia perintahkan dan ajarkan, termasuk bagian yang
memerintahkan untuk pergi dan menjadikan segala bangsa muridNya.

Amanat Agung adalah panggilan kepada gereja untuk menjadi gereja dan mengerjakan tugas gereja dengan menjadikan segala bangsa murid. Harus diingat bahwa Yesus tidak pernah menyebutnya sebagai “Amanat Agung”. Betul ini adalah sebuah amanat yang agung, tetapi sesungguhnya ini adalah amanat sederhana yang indah, di mana merupakan suatu kehormatan bagi kita untuk menggenapinya sebagai bagian dari penyembahan kita kepada Yesus, bersama segala suku, kaum, dan bangsa.

Lalu kita mengambil bagian dan menjadi saksi anugrah dalam membangun gerejaNya melalui pengajaran firman Tuhan, lalu bertumbuh sebagai murid dan belajar dari Kitab Suci untuk menaati semua yang telah diperintahkan Yesus. Lalu kita menikmati persekutuan dengan orang-orang kudus dalam doa, membaptis orang dalam nama Allah Tritunggal dan mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus.

Inilah pekerjaan gereja yang luar biasa, dan sekaligus hal yang sangat sederhana untuk dilakukan yaitu untuk pergi, mengutus, dan menghasilkan murid yang menghasilkan murid juga.

Posting Komentar untuk "Amanat Agung, Matius 28:18-20"