Respon Hati Yang Benar Terhadap Teguran
”Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” (Ams 28:13 ) Suatu hari seorang siswa SMU bernama Cal bertanya kepada pendetanya, haruskah ia mendatangi pemilik toko tempat ia dulu bekerja. Waktu ia bekerja di sana, ia pernah mengambil sejumlah uang dari laci kasir. Ia menanyakan hal itu karena ia sama sekali tidak mempunyai uang untuk membayar kembali uang yang diambilnya kepada pemilik toko tersebut.
Saya menenangkan dia dengan mengatakan bahwa Allah sangat menghendaki dia mendatangi pemilik toko itu secepat mungkin dan mengakui apa yang ia lakukan. Ia dapat
membayarnya sebagian sekarang dan memastikan kepada pemilik toko bahwa ia akan segera melunasi semuanya. Seminggu kemudian saya melihat Cal. Wajahnya bersinar penuh sukacita saat ia bercerita.
“Saya datang kepada pemilik toko itu. Ia benar-benar terkejut melihat saya dan khususnya
terheran-heran karena saya mengakui apa yang saya lakukan dan berjanji melunasinya. Ia bukan hanya mengampuni saya, namun ia juga memberikan pekerjaan dengan gaji sangat baik. Ia berkata bahwa keberanian dan kejujuran yang saya miliki dengan datang kembali kepadanya itu adalah kualitas yang ia inginkan dari karyawannya.”
Saudaraku, Firman Tuhan berjanji jika kita mengakui dan meninggalkan dosa-dosa kita,
maka kita akan disayang. Perhatikan apa kata Tuhan tentang Raja Daud, ”Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan:
Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kis 13:22-23)
Saya menenangkan dia dengan mengatakan bahwa Allah sangat menghendaki dia mendatangi pemilik toko itu secepat mungkin dan mengakui apa yang ia lakukan. Ia dapat
membayarnya sebagian sekarang dan memastikan kepada pemilik toko bahwa ia akan segera melunasi semuanya. Seminggu kemudian saya melihat Cal. Wajahnya bersinar penuh sukacita saat ia bercerita.
“Saya datang kepada pemilik toko itu. Ia benar-benar terkejut melihat saya dan khususnya
terheran-heran karena saya mengakui apa yang saya lakukan dan berjanji melunasinya. Ia bukan hanya mengampuni saya, namun ia juga memberikan pekerjaan dengan gaji sangat baik. Ia berkata bahwa keberanian dan kejujuran yang saya miliki dengan datang kembali kepadanya itu adalah kualitas yang ia inginkan dari karyawannya.”
Saudaraku, Firman Tuhan berjanji jika kita mengakui dan meninggalkan dosa-dosa kita,
maka kita akan disayang. Perhatikan apa kata Tuhan tentang Raja Daud, ”Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan:
Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kis 13:22-23)
Raja Daud pernah menjadi seorang pembunuh. Ia merancangkan agar Uria, salah seorang
panglima tentaranya yang loyal, mati di medan perang dan kemudian mengambil istri Uria—
Batsyeba—menjadi istrinya. Tetapi Tuhan tetap mengatakan bahwa Daud adalah orang yang
berkenan di hatiNya dan telah melakukan kehendakNya.
Bahkan Tuhan berjanji akan mengutus sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus lewat keturunan Daud.Apakah yang membedakan antara Saul dan Daud? Kita dapat melihatnya dari respon hati mereka ketika ditegur. Saul banyak beralasan dan menyalahkan orang lain ketika Nabi Samuel menegurnya (1Sam 13:1-14). Tetapi Daud mengakui semua pelanggarannya dan bertobat dari dosa-dosanya (Mzm 51).
Bagaimanakah dengan Anda? Apakah Anda berespon seperti Saul atau seperti Daud?
panglima tentaranya yang loyal, mati di medan perang dan kemudian mengambil istri Uria—
Batsyeba—menjadi istrinya. Tetapi Tuhan tetap mengatakan bahwa Daud adalah orang yang
berkenan di hatiNya dan telah melakukan kehendakNya.
Bahkan Tuhan berjanji akan mengutus sang Juruselamat yaitu Yesus Kristus lewat keturunan Daud.Apakah yang membedakan antara Saul dan Daud? Kita dapat melihatnya dari respon hati mereka ketika ditegur. Saul banyak beralasan dan menyalahkan orang lain ketika Nabi Samuel menegurnya (1Sam 13:1-14). Tetapi Daud mengakui semua pelanggarannya dan bertobat dari dosa-dosanya (Mzm 51).
Bagaimanakah dengan Anda? Apakah Anda berespon seperti Saul atau seperti Daud?
Posting Komentar untuk "Respon Hati Yang Benar Terhadap Teguran"