Gereja Kehilangan Generasi Muda?

geberasi muda dan gereja
Tantangan utama generasi muda Kristen adalah  menghadapi perkembangan digital dan mempertahankan diri untuk tidak hanyut dan tidak menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi.

Generasi muda merupakan agen perubahan untuk lingkungannya melalui partisipasi aktif dalam kegiatan kepemudaan di lingkungan gereja dan dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan.

Harus menjadi kesadaran bersama pada setiap orang tua dan pemimpim gereja untuk membangun kesadaran sosial dan menanamkan nilai-nilai kebenaran sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan gereja sehingga nantinya generasi muda tidak menjadi orang yang individualistis yang tidak peduli Gereja dan lingkungannya.

Generasi muda adalah pribadi yang bebas, kreatif, inovatif, enerjik dan lain-lain. Merekalah penerus dari generasi sebelumnya dan memiliki masa depan yang cerah. 

Mereka memiliki andil yang besar namun seringkali dianggap sebelah mata, disepelekan, belum berpengalaman dan dianggap remeh. 

Bahkan sering dalam mengemukakan pendapat mereka sering diabaikan dan merekapun takut apabila pendapat mereka tidak diterima dalam sebuah forum diskusi gereja.

Alasan Generasi Muda Meninggalkan Gereja

Generasi muda kecewa dengan para pemimpim, Pendeta atau pelayan-pelayan di Gereja yang tidak menjadi panutan yang baik.

Gereja terlalu mencampuri urusan pribadi, menginterogasi dan menanyakkan hal-hal privasi yang seharusnya tidak didiskusikan di ruang publik.

Gereja terlalu menghakimi, menempatkan orang yang bersalah sebagai seorang hukuman yang harus dijauhi bahkan tidak dilayani dengan baik.

Gereja suka membeda-bedakan jemaat, mengutamakan kaum yang lebih kaya dan mengabaikan kaum miskin. Praktek-praktek diskriminasi dengan alasan-alasan yang rohani. 

Pendeta dan pelayan tidak menjadi teladan (munafik), mengkhotbahkan sebuah kebenaran tetapi tidak sanggup menerapkan kebenaran itu. Mudah menasehati orang lain tetapi diri sendiri jauh dari kebenaran-kebenaran yang disampaikan.

Gereja kurang menganggap penting pelayanan kepada generasi muda. Generasi Muda dianggap belum berpengalaman dan tidak pantas menyampaikan pendapat, pengalaman dan kehidupannya dalam sebuah pertemuan ibadah atau forum-forum diskusi di gereja.

Peluang Melayani Generasi Muda

Menurut sumber Litbang DPA 2020 ada beberapa peluang yang harus ditanggapi Gereja dalam menjawab masalah dan kebutuhan generasi muda:

Pandangan Mengenai Gereja Ideal

  • 65% generasi muda menyatakan menyukai Gereja yang memiliki pengajaran yang kuat dan sistematis
  • 48% menyatakan menyukai Gereja yang Gembala/Pelayan Gerejanya perhatian, ramah dan penuh kasih.

Dan hanya:

  • 9,4% yang menyatakan menyukai Gereja yang memiliki Alat musik, soundsistem dan pemusik yang keren
  • 6,3% yang menyatakan menyukai Gereja yang memiliki Gedung dan Pencahayaan Gerejanya bagus
Dalam hal pengajaran gereja harus kuat mengenai kebenaran-kebenaran mendasar tentang Tuhan, kuasa dan karya-karyaNya sehingga melalui pengajaran ini mereka menjadi kokoh dalam ber-apologet dan tidak mudah goyah dalam menghadapi ajaran-ajaran palsu.

Diharapkan pengajaran yang kreatif dan sistematis sehingga mereka dapat memahami pengajaran tersebut secara lengkap dan bertahap.

Para Gembala, Pendeta dan pelayan memulai dengan membangun hubungan dengan para generasi muda, memberi teladan, peduli dan memberi kehangatan dalam komunikasi dan sebagainya. 

Setiap pelayan Tuhan haruslah berintegritas artinya terdapat kesamaan antara apa yang diajarkan dengan apa yang dilakukan. Perilaku pelayan Tuhan akan menegaskan apa yang dipahami generasi muda melalui pengajaran yang diterimanya. 

Posting Komentar untuk "Gereja Kehilangan Generasi Muda?"