Manfaat Menagis, Air Mata Isi Ulang

manfaat menangis dan bersedih
Kurang menangis itu berbahaya. Ada seorang ibu muda yang belajar konseling bercerita, bahwa dia jarang sekali menangis sejak kecilnya. sebut saja namanya Corry.

"Pak Julianto dalam lima bulan terakhir ini mata saya perih banget kalau kena angin atau air. Mau memejamkan mata saja susahnya minta ampun. Rasanya mata belum tutup. Saya harus membujuk dulu mata sambil berdoa baru terasa agak enak.

Namun saat mata mulai ingin dibuka usai istirahat susah dibuka dan perihnya tak kalah sakit. Sampai saya berpikir jangan-jangan mataku buta.

Saya memutuskan pergi ke dokter mata di RS daerah Pasar Rebo Jakarta. Hasil pemeriksaan menunjukkan ternyata mata saya mengalami luka. Selaput mata saya kering. Obatnya menurut dokter adalah agar saya menangis setiap hari. Dokter meminta saya sering menangis.

"Waduhhhhh, dokter saya paling sulit menangis", tegas saya pada dokter. Lalu dokter bertanya: "mengapa nggak bisa? Kamu nggak pernah sedih..."

Jawab saya: "Ya saya sering menangis, tapi jarang bisa menangis. Ayah melarang keras menangis"
Lalu dokter meminta agar setiap jam meneteskan obat lalu merem selama 5 menit agar selaputnya lembab. Saya bertanya, " Berapa lama diteteskan dok...?". Dokter menjawab enteng: "ya, selama ibu hidup"

Saat mengikuti kuliah konseling dengan pak Julianto Simanjuntak, saya mulai sadar bahwa selama ini saya tidak bisa menangis karena masa kecil. Ayah melarang keras kami menangis. Kalau ia mendengarkan anak-anak menangis pasti dihajar dengan ikat pinggang.

Kini saya merasa tak perlu menyesali, itu masa lalu. Saya belajar memaafkan dan menerimanya sebagai pengalaman, dan percaya Tuhan sanggup memulihkan.

Manfaat Menangis

Dari kisah Ibu Corry di atas, kita menemukan di masyarakat sebagian budaya menganggap menangis itu tanda cengeng. Ada pula yang menuduh menangis sebagai kekanak-kanakan. Menangis dianggap tidak dewasa atau kurang tangguh.

Tapi sesungguhnya tidak selalu demikian. Menangis itu sehat dan perlu. Secara psikologis menangis itu cara yang baik mengungkapkan rasa kesedihan secara alami. Tuhan memang menciptakan air mata untuk digunakan seperlunya pada situasi tertentu, terutama saat berduka dan kehilangan. Menangis juga baik sebagai katarsis bagi mereka yang masa lalunya traumatis.

Ada banyak manfaat menangis:

Pertama, dukacita dan kehilangan membuat kita lebih sadar akan peristiwa-peristiwa di sekitar kita. Salomo pernah menulis, “Lebih baik ke rumah duka daripada ke rumah pesta.”. Lewat kesedihan kita sadar membutuhkan bantuan sesama dan anugerahNya

Kedua, pengalaman dukacita membuat kebahagiaan kita menjadi sempurna. Salomo menulis: Ada waktu untuk berduka ada waktu untuk bersuka. Untuk segala sesuatu ada waktunya. Bandul hidup berjalan dengan baik dan seimbang. Menurut Daniel Goleman, “Kebahagiaan yang sejati adalah mengalami kesukaan dan penderitaan secara seimbang.” Dukacita dan sukacita seperti dua sisi mata uang. Hidup baru bernilai jika kita mengalami keduanya secara seimbang.

Ketiga, pengalaman dukacita membuat kita lebih manusiawi dan mampu berempati terhadap masalah orang lain. Kelak saat duka kita pulih, kita bisa menghibur sesama dengan penghiburan yang kita rasakan. Kita akan cakap menangis dengan orang yang menangis, dan bersukacita dengan orang yang bergembira. Empati adalah bahan dasar seseorang untuk dipakai menghibur orang lain.

Keempat, pengalaman dukacita mendidik kita pada jalan kebenaran. Firman Tuhan mengatakan bahwa disiplin atau ajaran Tuhan awalnya memang mendatangkan duka, namun akhirnya membuahkan damai. Dukacita dan kehilangan membantu kita mengingat kekekalan.

Kelima, menangis bisa menjadi sarana katarsis, agar kita lebih kuat dan lega saat tekanan hidup yang berat

Jika Anda punya masalah dan membuat Anda terluka, bicarakanlah dengan seseorang yang anda percayai. Jangan pendam sendiri. Saat hati Anda remuk dan patah, menangislah.

Menangis itu sehat. Menangis bisa menjadi sarana Allah membersihkan hati kita. Dalam Mazmur 59:6 Daud secara puitis menggambarkan Allah menghitung dan menampung setiap air mata kita.

Air Mata Refill

Dalam masyarakat kita wanita tampak lebih banyak menangis dibanding pria. Di rumah beban ibu sangat banyak dan berat. Terkadang untuk meringankan bebannya Ibu butuh menangis agar lega. Mama perlu meluapkan emosinya dengan pas.

Terkadang Air mata istri atau Ibu menjadi semacam alarm atau pertanda agar kita lebih peka akan kebutuhannya.

Ada kesan perempuan cengeng, karena banyak menangis. Tapi jangan lupa, Ibu tidak hanya menangisi dirinya sendiri. Ia bersedih saat melihat suami atau anaknya susah. Jadi janganlah heran atau bertanya jika engkau melihat Ibu atau pasanganmu diam-diam menyeka air matanya.

Dengan air matanya seorang wanita bisa jadi berusaha tidak ingin menyerang pasangan, tapi hanya ingin sekedar melindungi egonya yang terancam.

Tak jarang di saat Ibu sudah tidak mampu lagi berbicara kepada anaknya, diam-diam banyak bicara dalam doa kepada Tuhan tentang anak dan suaminya.

Mulutnya hanya komat kamit sambil memandang kita. Diam-diam dia berdoa, berdoa dan terus berdoa sambil meneteskan air mata.

Jangan heran saat Ibu atau diri anda sendiri kerap menangis. Ini tidak semata dipengaruhi temperamen seperti melankolis, tapi juga situasi hidup yang ada.

Lagi pula mata kita siap memproduk air mata kapan saja diperlukan. Tuhan sudah membuat mata mampu secara otomatis mengeluarkan air mata. Ya, air mata kita bisa di refill alias "isi ulang".

Air mata adalah anugerah istimewa bagi manusia, agar bisa berduka. Sebab dengan menangis kita merasa lega saat berduka. Dengan menderitalah kebahagiaan kita menjadi sempurna. Sebab Kebahagiaan sejati adalah mengalami kesenangan dan penderitaan secara seimbang.

Dr. Julianto Simanjuntak

Posting Komentar untuk "Manfaat Menagis, Air Mata Isi Ulang"