Pandangan Keliru Tentang Tritunggal

Pandangan Keliru yang sedang Mencuat tentang Tritunggal (Sabelianisme Modern)
Kesesatan berpikir akhir-akhir ini menyatakan bahwa Ada yang,mendapatkan pewahyuan mengenai Tritunggal. Pewahyuan tersebut berisikan pemahaman mengenai Tritunggal bahwa Tritunggal merupakan akibat eisegesis terhadap Alkitab. 

Pemahaman keliru ini menyatakan doktrin Tritunggal bisa masuk kategori hoaks karena tidak ada dalam Alkitab; tidak ada dalil dalam Alkitab. Eksistensi Allah itu Roh dan karenanya hanya 1 (satu) Pribadi. Paham ini juga menyatakan bahwa rencana penebusan oleh Bapa dan Dia sendiri yang menjadi manusia menanggalkan Keallahan-Nya.

Kesalahan-kesalahan pemikiran menyatakan bahwa pencetus Tritunggal adalah Tertulianus, salah seorang Bapa Gereja. mereka kemudian berargumentasi bahwa baik Tertulianus maupun Athanasius bukanlah murid Kristus. Lebih lanjut menurut mereka bahwa Alkitab menegaskan di Sorga tidak ada 3 tahta. Karena itu, jika Allah itu 3 Pribadi harusnya di sorga ada 3 tahta. Karenanya, tidak ada Pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam kekekalan; tidak ada 2 atau 3 atau banyak pribadi Allah tapi hanya ada 1 Pribadi Allah.

Beberapa kekeliruan dan kesesatan berpikir tentang Tritunggal:
  • Yesus dalam doktrin Tritunggal berbeda dengan Yesus yang ada dalam Alkitab. Istilah Allah Tritunggal tidak ada dalam Alkitab. Allah Anak, Allah Roh Kudus. Bukan hanya istilahnya yang tak ada di Alkitab, namun juga konsep yang dibangun dalam Tritunggal itu tidak alkitabiah.
  • Para pengikut trinitarian yang memprovokasi umat beragama lain bahwa agama Kristen percaya 3 Allah. 
  • Tritunggal itu bukan ajaran Alkitab tapi ajaran teolog. Dalam 1 Timotius 3:16 - “Dia” dalam teks tersebut adalah Allah, bukan anak Allah yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia. Di dalam keberadaan-Nya sebagai manusia (Allah), Dia memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Allah, bukan Allah Anak.
  • Para pengikut trinitarian selalu berkata bahwa doktrin Allah Tritunggal, Teologi Allah Tritunggal, itu fondasi iman Kristen. Fondasi iman Kristen yang benar itu Alkitab. Bukan doktrin keallahan. Teologi manapun termasuk teologi Tritunggal harus diuji berdasarkan Alkitab. 
  • Berdasarkan 1 Yohanes 5:7 Tritunggal sudah tidak relevan lagi untuk menjadi dasar apologet yang menerangkan keimanan Kristen. Ini dasar teologi yang cukup kuno, usang, apalagi konsep ini dulu dibangun untuk menghadapi filsuf Yunani. Di abad 20 ini sudah tidak relevan lagi.
  • Menurut LAI terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari hanya tertulis “ada tiga saksi”. Tak ada kalimat selanjutnya di dalam kurung (Bapa, Firman dan RK, dan ketiganya adalah satu). Tiga saksi itu Roh Allah, air, dan darah. (ayat 8). Tiga di sini bukan 3 pribadi Allah. 
  • Yohanes 14:6 menegaskan bahwa jika sudah melihat Yesus, artinya sudah melihat Bapa. Maka dengan demikian Yesus memang Allah, Yesus memang Bapa. Baginya, hakekat Pencipta itu 2 bukan tiga; sebagai Roh dan sebagai Pribadi. Dalam Alkitab ada Anak Allah, Roh Kudus Allah dan itu bukan bicara Triteisme. 
  • Matius 28 sebenarnya bunyinya tidak seperti itu dalam bahasa aslinya:” Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus”. Aslinya: “Baptislah mereka dalam nama-Ku.” Makna Yesaya 9:6 adalah Dia anak tapi juga Bapa. Anak Allah yang dinubuatkan ini adalah Bapa sendiri. Waktu Ia jadi manusia, Ia disebut Anak Allah. Dari mana nama Yesus? Dari Bapa-Nya. Nama Bapa adalah Yesus (Yoh 17: 6, 11, 12: nama-Mu yang telah Kau berikan kepada-Ku). 
  • Kisah Para Rasul 2:38; 10: 48; 19:3-5 menceritakan bahwa rasul-rasul membaptis dalam nama Yesus dan bukan Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
  • Alkitab menyatakan namanya Tuhan: Yesus, namanya Allah: Yesus, Nama Bapa: Yesus, nama Anak: Yesus, nama Roh Kudus: Yesus. Baginya, Yohanes 8:21,24 dipahami sebagai menegaskan bahwa Yesus berkata Akulah Dia, Akulah Bapa, Akulah Roh Kudus, Akulah Sang Mesias.

1 komentar untuk "Pandangan Keliru Tentang Tritunggal "

  1. Shalom untuk bapak, ibu, saudara/i semua. Mari kita bersama-sama belajar membaca Shema Yisrael yang pernah dikutip oleh Yesus ( nama IbraniNya Yeshua/ ישוע ) di dalam Injil, yang dapat kita lihat di Markus 12 : 28 yang berasal dari Ulangan 6 : 4. Kalimat Shema Yisrael ini biasa diucapkan oleh orang Yahudi dalam setiap ibadah untuk mengungkapkan iman kepada satu Tuhan yang berdaulat dalam kehidupan mereka dan pada awalnya pun orang-orang yang percaya kepada Yesus dari bangsa-bangsa bukan Yahudi juga ikut serta dalam ibadah orang Yahudi di sinagoga.

    Tanpa bermaksud untuk menyangkali keberadaan Bapa, Anak dan Roh Kudus yang juga telah berulangkali diungkapkan dalam Perjanjian Baru, berikut ini Shema Yisrael dengan huruf Ibrani dan cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa yang ada

    Huruf Ibrani, " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "

    Cara membacanya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "

    Dilanjutkan dengan mengucap berkat

    Huruf Ibrani, " ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד "

    Cara membacanya, " Barukh Shem kevod, malkuto le'olam va'ed "

    ( Diberkatilah Nama mulia, KerajaanNya untuk selama-lamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜🕯️🕍🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐍₪

    BalasHapus